Pengarang Tua dari Pulau Rote

Tuesday, 27 November 2012

Membaca kisah seorang pengarang tua. Energi yang besar mengalir dalam diriku gara-gara membacanya. Apakah itu sebuah jalan yang harus dipelajari. Jalan kisah asing yang menjadi akrab dengan diri darahku. Darah PUISI!. Dalam hati makin kuat doa dan harap.

Aku makin penasaran dengan sosok pengarang tua itu. Bagiku, itu sungguh hebat. Sudah usia tua pun masih berkelana mengembara dalam imaji. Ia ing
in bertemu dan bercakap tentang puisi. Namun entah kapan bisa bersua dengan beliau. Dan seseorang yang saya anggap suhu berkenan menyampaikan salam untuk beliau, Pengarang Tua.

Beliau begitu hidup. Beliau begitu cakap mengurai kisah perjalanan. Karena puisi adalah energi spiritual dalam diri beliau.

Aku berharap, puisi menjadi jantung. Puisi semakin melebur dalam darah ini. Doa kuat.
Plumbon Mojolaban Sukoharjo, 27 Nopember 2012
*) Ekohm Abiyasa

Selengkapnya: Pengarang Tua dari Pulau Rote

Mengabadikan Ide

Sunday, 25 November 2012

Alangkah bahagianya bila buku yang kita tulis itu terbit dan dibaca oleh banyak orang. Itulah salah satu derai kebahagiaan jiwa seorang penulis yang tidak bisa dikalkulasi dengan uang. Dengan buku, berarti kita telah mendokumentasikan ide dan pikiran kita, untuk terus dikenang dan terus abadi.  Simaklah dua kutipan berikut ini:

“Karya-karya tulis akan kekal sepanjang masa. Sementara penulisnya hancur terkubur di bawah tanah.” [Ali Mustafa Yaqub]
“Jika engkau tidak ingin dilupakan segera setelah berkalang tanah nantinya, tulislah sesuatu yang layak dibaca, atau lakukan sesuatu yang layak ditulis.” [Benjamin Franklin]

Ketika mengisi pelatihan menulis buku, saya sering mengajukan ke peserta sebuah pertanyaan? “Tahukah Anda nama kakek-nenek Anda?” Kebanyakan mereka menjawab, “Tahu!”

Saya bertanya lagi, Tahukah Anda nama kakek-nenek dari kakek-nenek Anda?” Kebanyakan peserta menjawab, “Tidak tahu.”
Ihya’ Ulumuddin, karya monumental Imam Al-Ghazali. Abadilah ilmunya, abadilah namanya. (sumber foto: internet)
Kemudian saya bertanya lagi, “Tahukah Anda Imam Al-Ghazali atau Imam Syafi’i?” Mereka rata-rata menjawab “Tahu.” Imam Al-Ghazali adalah penulis kitab Ihya’ Ulumuddin, dan Imam Syafi’i adalah ulama besar pendiri madzhab Syafi’i.

Saya pun bertanya, “Mengapa Anda tahu Imam Al-Ghazali dan Imam Syafi’i yang hidup ratusan tahun lalu, sementara Anda tidak tahu nama kakek-nenek dari kakek-nenek Anda sendiri?”

“Jawabannya adalah,” kata saya kemudian, “Karena Imam Al-Ghazali dan Imam Syafi’i menulis buku, sedang kakek-nenek dari kakek-nenek Anda tidak.”.

Ya, menulis buku memang merupakan salah satu cara mengabadikan nama kita, sekaligus mengabadikan ide dan pikiran kita, agar terus memancarkan manfaatnya sepanjang waktu. Ide dan pikiran yang tidak dibukukan, akan hilang tergerus zaman seiring kematian pemiliknya. Sedang ide dan pikiran yang dibukukan, manfaatnya akan terus abadi menembus zaman.

Semoga bermanfaat. Selamat berkarya!*

Sumber blog JPIN
Selengkapnya: Mengabadikan Ide

Menulis itu ”Memahat” Kata

Oleh: DR. Sulaiman Al-Kumayi, MA (Penasehat JPIN Pusat)

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang sangat fasih berbicara, bahkan sampai dijuluki “singa podium”. Namun, ketika mereka diminta menulis sebuah artikel saja, butuh berhari-hari bahkan berbulan-bulan tulisan mereka tidak jadi-jadi juga. Di lain pihak, para sarjana, bahkan dosen yang fasih berbicara di depan umum dan begitu terobsesi ingin jadi penulis namun belum ada satu pun tulisannya berhasil menembus kreteria layak muat. Kenapa?

Mungkin Anda sudah membaca beratus buku panduan tentang tulis-menulis yang bere­dar di pasaran, namun ketika Anda mencoba mempraktikkan isi panduan tersebut, Anda bengong sendiri dan tulisan Anda lagi-lagi tidak jadi.

Teori sekedar memberi petun­juk, tetapi prakteklah yang paling penting. Di sinilah orang sering dihadapkan langsung dengan berbagai kendala, yang sekiranya kurang gigih tentu akan surut lalu mengubur cita- citanya untuk jadi penulis. Jika demikian, apakah untuk menjadi penulis itu sulit? Jawabnya bisa ya bisa tidak. Meskipun begitu, Anda tidak boleh putus asa untuk menjadi penulis. Saya sendiri memerlukan waktu bertahun-tahun untuk bisa menulis dan akhirnya bisa menjadi penulis profesional.

Menurut penelitian Dr. Kazuo Murakami—yang kemudian dibukukannya, The Divine Code of Life: Awaken Your Genes & Discover Hidden Talents (2006)—menyebutkan bahwa gen manusia dapat diubah jika manusia mau mengubahnya. Gen-gen bermanfaat dapat dibangun dengan mengembangkan berfikir positif, dan didukung oleh lingkungan yang kondusif. Ia juga menambahkan, gempuran-gempuran informasi juga berpengaruh terhadap gen kita. Jadi, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk mengatakan: “ayah saya bukan seorang penulis, maka tidak mungkinlah saya menjadi penulis.”

Ketika seseorang memilih “menulis sebagai profesi”, maka pada saat yang bersamaan haruslah ditanamkan dalam hati bahwa “anda adalah seorang wirausaha.” Bedanya: bahan baku anda adalah ‘kata-kata’ yang harus dikelola sedemikian rupa sehingga laku di pasar. Selain itu, yang harus pula diingat oleh penulis pemula adalah bahwa setiap orang diciptakan Tuhan dengan potensi luar biasa. Setiap makhluk-Nya mempunyai potensi menjadi penulis-penulis hebat asalkan mau menggali potensi tersebut.

* * *

Di zaman Yunani Kuno, ayah Socrates terkenal sebagai pematung yang ulung. Sang anak yang juga filosof terkemuka dunia itu, sempat bertanya kepada ayahnya tentang keulungannya memahat patung batu singa. “Bagaimana ayah bisa sedemikian hebat dalam memahat patung singa?” Sang ayah menjawab, “Aku sebenarnya hanya mengeluarkan singa tersebut dari penjara. Kupahat tahap demi tahap penjara singa tersebut sehingga  ia dapat keluar dengan bebas.”

Apa yang kita pahat? Yang kita pahat adalah “kata”. Ibarat sebuah batu cadas, kita harus mulai memahat step by step disertai dengan kejelian, ketekunan, dan kesabaran luar biasa agar hasilnya sangat memuaskan. Pemahatan yang dilakukan asal-asalan, dapat dipastikan hasilnya jelek dan tidak indah dipandang mata. Boleh jadi, pahatan Anda tidak lebih dari seonggok sampah batu yang tidak berharga sama sekali.

La Rose, seorang penulis wanita yang produktif ketika ditanya berapa waktu yang diperlukannya dalam merampungkan satu artikel, dengan mantap menukas: puluhan tahun! Menurutnya kemampuan yang dimilikinya sekarang merupakan kelanjutan dari proses puluhan tahun silam. Di awal karirnya, seperti halnya penulis lain, tidak sedikit tulisannya berakhir di tong sampah redaksi. Tetapi ia tidak putus asa, dan terus mencoba memperbaiki gaya kepenulisannya. Akhirnya kegigihan tersebut membuahkan hasil. Bahkan kemudian banyak perusahaan penerbit yang ingin merekrutnya.*

Sumber http://blogjpin.wordpress.com/2012/08/31/menulis-itu-memahat-kata/
Selengkapnya: Menulis itu ”Memahat” Kata

Bagaimana Membuat Tulisan yang Berkarakter?

Bagaimana membuat tulisan yang berkarakter? Bagaimana membuat tulisan yang bisa membuat pembaca terhanyut ketika membacanya? Bagaimana memuculkan ide menulis? Trus, bagaimana kalau tulisan kita ditolak oleh penerbit?

Itulah beberapa pertanyaan dari sekian pertanyaan yang mengemuka saat diskusi kepenulisan “Menggores Pena, Menebar Karya” yang diadakan dalam rangka launching Jaringan Pena Ilma Nafia (JPIN) Cabang Grobogan, Jawa Tengah, yang digelar pada Minggu (19/9/2012) di aula Lt. 2 Sanggar Pramuka, Jl. Bhayangkara No. 05 Purwodadi.

Dengan tangkas, kedua pembicara yang dihadirkan dalam diskusi tersebut, yakni DR. Sulaiman Al-Kumayi, MA (penulis buku dan dosen IAIN Walisongo Semarang) dan Badiatul Muchlisin Asti (penulis buku dan Ketua Umum JPIN Pusat) menjawabnya.

“Awal-awal menulis,” begitu kata DR. Sulaiman, “Boleh sekali kita mencari karakter dengan meniru tulisan-tulisan dari para penulis senior. Di awal-awal menulis saya juga banyak  terinspirasi dari tulisan-tulisan para penulis besar seperti Quraisy Shihah, Emha Ainun Najib, Nurcholis Majid, dan sebagainya. Pada akhirnya nanti kita akan menemukan karakter tulisan kita sendiri,” lanjutnya.

Badiatul Muchlisin Asti menambahkan, yang diharamkan dalam dunia kepenulisan adalah plagiarisme alias menjiplak karya penulis lain. Sedang epigon atau meniru karya penulis lain, diperbolehkan. “Sama dengan pak Sulaiman, di awal-awal menulis saya juga berguru menulis dengan penulis-penulis senior seperti Quriasy Shihab, Jalaludin Rakhmat, dan sebagainya, melalui tulisan-tulisan mereka, ” tuturnya.

“Prinsipnya, berjalanlah, nanti pasti akan bertemu jalan di tengah jalan. Seiring berjalannya waktu, nanti seorang penulis akan menemukan karakter tulisannya sendiri,” tutur penggagas JPIN ini.

Menulis dengan Sepenuh Hati
Soal bagaimana membuat tulisan yang bisa membuat pembaca seolah-olah merasakan apa yang penulis rasakan, Badiatul Muchlisin Asti punya beberapa kiat. Antara lain yang paling mendasar adalah menulislah dengan sepenuh perasaan. Tulisan-tulisan yang lahir dari hati, akan menyentuh hati juga.

Laskar Pelangi dan Ayat Ayat Cinta adalah contoh karya yang ditulis dengan sepenuh perasaan. Keduanya lahir dari apa yang saya sebut sebagai energi kerinduan, yang dituangkan dalam sebuah tulisan. Laskar Pelangi lahir dari kerinduan penulisnya pada sosok Ibu Muslimah dan kawan-kawan masa kecilnya. Sedang Ayat Ayat Cinta lahir dari kerinduan penulisnya pada kota tempat ia menimba ilmu yakni di Kairo, Mesir. Hasilnya, tulisan itu sangat menyentuh dan menggetarkan,” tuturnya.

Tentang bagaimana memunculkan ide menulis, DR. Sulaiman menyatakan, ide bisa didapatkan di mana-mana. Dan ide bisa datang setiap saat. “Karena itu saya selalu membiasakan membawa buku kecil dan pena ke manapun saya pergi untuk menuliskan ide-ide yang saya dapatkan,” tuturnya.

Sementara Badiatul Muchlisin Asti menyatakan, tidak punya ide adalah problem lazim penulis pemula. Menurutnya, itu karena “sistem menulis” dalam otak seseorang belum bekerja. Kalau sistem itu sudah bekerja, maka ia akan mudah mendapatkan ide, bahkan ia akan kebanjiran ide.

Ia mencontohkan seorang pebisnis MLM. “Seorang pebisnis MLM akan memiliki, sebut saja ‘sistem MLM’ dalam otaknya. Maka, setiap bertemu orang bawaannya ingin memprospek orang itu untuk ikut jadi member MLM-nya. “Begitu juga penulis, kalau ‘sistem menulis’ dalam otaknya sudah bekerja, ia akan mudah menemukan ide-ide dari hal-hal yang tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh orang yang bukan penulis,” tuturnya.

“KUHP” = Kitab Undang-undang Hukum Penulisan
Acara diskusi berlangsung segar, penuh inspirasi dan motivasi. Namun pembicara menyampaikan materi secara santai, sesekali berapi-api, sesekali juga diselingi guyonan-guyonan yang menjadikan peserta ketawa.

DR. Sulaiman Al-Kumayi menyatakan, untuk menjadi seorang penulis, dibutuhkan kesungguhan, keuletan, dan ketekunan. Ibarat seorang pemahat, seorang penulis adalah pemahat kata-kata. Bila ingin kualitas pahatannya bagus, ia harus memahat dengan sepenuh kesungguhan.

Sementara itu Badiatul Muchlisin Asti menyatakan, kemampuan menulis tidak begitu saja turun dari langit. Ia harus melalui proses pelatihan yang terus-menerus. Karena itu, yang dibutuhkan adalah semangat pantang menyerah dan tidak mudah putus asa bila misalnya tulisa-tulisannya banyak yang ditoalk media.

Badiatul lalu menyebutkan kiat bagi penulis pemula agar tidak mudah putus asa bila tulisannya yang dikirim ke media atau penerbit ditolak alias tidak dimuat. Bila ditolak media atau penerbit, lanjutnya, seorang penulis pemula harus ingat undang-undang “KUHP” alias Kitab Undang-undang Hukum Penulisan ini. Pasal “KUHP” itu sendiri terdiri dari 2 pasal, yakni:
               Pasal 1 “Tugas penulis adalah menulis”
               Pasal 2 “Tugas penerbit adalah menerbitkan karya penulis”

“Maka bila tulisan yang dikirim ditolak alias tidak dimuat, seorang penulis harus kembali mengingat pasal 1, bahwa tugas seorang penulis adalah menulis. Urusan dimuat atau diterbitkan itu urusan media atau penerbit sebagaimana pasal 2,” tuturnya yang disambut ketawa para peserta.

Selengkapnya: Bagaimana Membuat Tulisan yang Berkarakter?

(Scan) Menulis karena Ibadah Menjadi Lebih Bermakna

“Menulis karena Ibadah Menjadi Lebih Bermakna”. Judul berita kegiatan Diskusi Kepenulisan dalam rangka launching JPIN Cabang Grobogan, yang dimuat di koran SUARA MERDEKA, edisi Selasa, 11 September 2012.
Sumber Diskusi Launching JPIN Cabang Grobogan (Suara Merdeka, 11 September 2012)
Selengkapnya: (Scan) Menulis karena Ibadah Menjadi Lebih Bermakna

(Scan) Keahlian Menulis Bisa Dipelajari

“Keahlian Menulis Bisa Dipelajari”. Judul berita kegiatan Diskusi Kepenulisan dalam rangka launching JPIN Cabang Grobogan, yang dimuat koran JAWA POS Radar Kudus, edisi Rabu, 13 September 2012.
Sumber Diskusi Launching JPIN Cabang Grobogan (Jawa Pos Radar Kudus, 13 September 2012)
Selengkapnya: (Scan) Keahlian Menulis Bisa Dipelajari

(Scan) Menulis Perlu Bakat, Itu Mitos!

Klik gambar untuk memperbesar
MENULIS PERLU BAKAT ITU MITOS!: Judul berita kegiatan Diskusi Kepenulisan dalam rangka launching JPIN Cabang Grobogan, yang dimuat Surat Kabar DIALOG, edisi Kamis 20 – Rabu 26 September 2012.
Sumber Diskusi Launching JPIN Cabang Grobogan (Surat Kabar DIALOG, 20-26 September 2012)
Selengkapnya: (Scan) Menulis Perlu Bakat, Itu Mitos!

Pertemuan Penyair Sumatera Utara 2012, Taman Budaya Sumatera Utara 2-8 Desember 2012

Sumber facebook
Selengkapnya: Pertemuan Penyair Sumatera Utara 2012, Taman Budaya Sumatera Utara 2-8 Desember 2012

Gairah Menulis

Oleh: Badiatul Muchlisin Asti (Ketua Umum JPIN Pusat)

Badiatul Muchlisin Asti (Foto: dok. JPIN)

Sahabat JPIN, barangkali ada di antara kalian yang di benaknya masih dipenuhi pertanyaan ini, “Bagaimana menumbuhkan keinginan dan minat yang besar untuk mau (berlatih) menulis secara kontinu?” Pertanyaan ini penting, bahkan sangat penting, karena tumbuhnya keinginan dan minat ini, mempengaruhi gairah menulis. Semakin tinggi minat seseorang menulis, semakin tinggi pula gairah menulisnya.

Hemat saya, kata kunci yang bisa menumbuhkan minat dan menyalakan gairah menulis adalah ada pada kata “Manfaat”. Bobbi DePoter dalam buku fenomenalnya Quantum Learning, menyatakan, bahwa sebelum Anda melakukan hampir segalanya dalam hidup Anda, baik secara sadar maupun tidak, Anda akan bertanya pada diri Anda tentang pertanyaan penting ini, “Apa Manfaatnya BAgiKu?” (AMBAK) Mulai dari pekerjaan sehari-hari yang paling sederhana hingga monumental yang mengubah hidup, segala sesuatu harus menjanjikan manfaat pribadi atau Anda tidak akan termotivasi untuk melakukannya.

Lebih lanjut Bobbi DePorter menyatakan, kadang-kadang AMBAK sangat jelas dalam benak Anda, dan di lain waktu Anda harus mencarinya, atau bahkan menemukannya begitu saja.

Bedah buku “Gurita Pornografi” bersama Ust. Mustaqim (Ketua PD Ikatan Da’i Indonesia Kab. Grobogan) dengan moderator Erwin NS Pambudi, penyiar Radio Purwodadi FM. (Foto: dok. pribadi).

Termasuk dalam konteks motivasi menulis, untuk menghidupkan minat dan menyalakan gairah menulis, kamu perlu menemukan AMBAK menulis. Apa manfaat menulis bagiku? Semakin banyak kamu berhasil menginventarisasi manfaat menulis, lalu berhasil menginternalisasi manfaat-manfaat itu dalam pikiran dan jiwa kamu, maka minat dan gairah menulis itu akan tumbuh dan menyala dalam dirimu.

Semakin banyak kamu berhasil menginternalisasi manfaat-manfaat menulis pada dirimu, maka gairah menulis itu akan semakin menyala-nyala. Apalagi bila kemudian kamu sudah benar-benar merasakan manfaat-manfaat itu secara nyata, maka gairah menulis itu akan menderas seperti air bah yang tak terbendung.

Minat dan gairah menulis saya sendiri, alhamdulillah, tumbuh secara alamiah seiring gairah membaca saya yang tinggi sejak kecil. Ada banyak manfaat dahsyat menulis yang telah saya rasakan. Ada manfaat ekonomi, ekspresi, eksistensi, dan manfaat-manfaat lainnya yang nyaris semuanya telah saya rasakan. Begitu dahsyatnya manfaat menulis yang telah saya rasakan, sehingga menulis telah menyatu, melekat, dan telah menjadi bagian dari hidup saya. Writing is not my hobby. It’s a part of my lifestyle. Saya dan menulis ibarat ikan dan air yang tak mungkin dipisahkan.

Bagaimana dengan kalian?

Salam kreatif. Selamat berkarya! *

Selengkapnya: Gairah Menulis

Trik Jitu Meresensi Buku

Banyak media massa, baik cetak dan elektronik, memberi rubrik resensi buku, yang biasanya terbit di edisi hari Minggu. Koran edisi Minggu memang selalu tampil lain, yang ditandai munculnya rubrik puisi, cerpen, esai kebudayaan, dan resensi buku.

Namun Koran Jakarta justru tidak menampilkan rubrik resensi buku di hari Minggu, melainkan pada hari Senin sampai Sabtu. Koran inilah yang cukup memanjakan penulis resensi, karena peluang dimuat lebih besar ketimbang mengirimnya ke koran yang memuat resensi pada hari Minggu.

Meresensi buku adalah mengulas isi buku. Dalam hal ini, penulis dituntut untuk benar-benar memahami isi buku, tentang kelebihan dan kekurangan isi buku. Agar lebih ‘mak nyus’, seorang peresensi laiknya menempatkan dirinya berada dalam satu “kotak” pemikiran dengan si penulis buku.

Tipe pertama resensi buku yang sering ditemui adalah tipe promosi buku. Pada jenis resensi ini, penulis resensi tampil seperti orang yang sedang “salesman” buku. Dia mengungkapkan apa yang baik dari buku itu, lalu menjelaskan, mengapa buku itu harus dibaca.

Tipe kedua adalah kritik buku. Lebih jauh dari jenis yang pertama, resensi dengan model mengkritik buku bukan sekadar menyampaikan isi buku, melainkan mengungkap kelemahan isi buku. Penulis perlu membandingkan dengan karya dengan tema sama yang ditulis oleh buku lain. Dengan demikian penulis harus jujur dengan apa yang dia tulis.

Tahapan meresensi buku, yang utama adalah pahami isi buku. Untuk memahaminya, tiada cara lain melainkan membaca. Jika dibaca sendiri belum paham, bisa mendiskusikan buku itu dengan teman. Pandangan teman terhadap isi buku itu dapat membantu kita untuk memahami isi buku.

Karena resensi buku bersifat ringkas, maka penulis resensi harus cerdik untuk menyiasati, dengan memilih bagian yang penting dari isi buku dan apa yang perlu diketahui oleh pembaca. Rata-rata jumlah karakter resensi buku (with space) di media massa sekitar 4.200-6.000 karakter. So, menulis resensi bisa dijadikan latihan untuk menulis di media massa.*

*Junaidi Abdul Munif menulis artikel dan resensi buku, antara lain dimuat di Suara Merdeka, Kompas, Seputar Indonesia, Koran Jakarta, dan banyak lagi.

Sumber http://blogjpin.wordpress.com/2012/10/31/trik-jitu-meresensi-buku/
Selengkapnya: Trik Jitu Meresensi Buku

Menikmati Proses

Banyak yg datang kepada saya, minta dibimbing menulis, namun baru satu-dua tulisannya ditolak oleh redaksi alias gak dimuat, sudah putus asa, memvonis dirinya tidak berbakat menulis, lalu mengucapkan "selamat tinggal" dengan dunia tulis-menulis. Apa-apaan ini? batin saya.

Dia bilang gini "Saya sudah matian-matian cari ide, lalu memeras otak untuk menuliskannya, e ternyata gak dimuat..percuma kan..."

Hehe, saya dalam hati saya bilang, dia pikir koran itu punya kakeknya yang bisa begitu saja memuat karya-karyanya. Asal tahu, setiap rubrik di koran diincar oleh banyak pengirim naskah. Sehingga setiap tulisan akan "berkompetisi" memikat hati redakturnya agar dimuat. Bila setiap edisi, ada 20 naskah yang masuk, sedang di rubrik itu hanya diambil 1 atau 2 naskah saja, berarti harus ada 18 atau 19 naskah yang tersisih. Maka betapa kita harus bermental baja dan mengatur strategi untuk terus-menerus berproses untuk menjadi lebih baik dan berusaha memikat hati redaktur dengan tulisan yang semakin baik, sehingga tulisan kitalah nantinya yang dipilih dan dimuat.

Selengkapnya baca artikel saya "Menikmati Proses" yang diposting di blog resmi JPIN.

Sumber fb Badiatul Muchlisin Asti

Artikel terkait Kesediaan Menjalani Proses
Selengkapnya: Menikmati Proses

Kualitas Naskah dan Marketable, Kunci Naskah Diterbitkan oleh Penerbit

Banyak yg tanya kepada saya, bagaimana peluang penulis pemula karyanya diterbitkan oleh penerbit? 

Saya jawab, penulis pemula memiliki peluang yang sama dengan penulis senior. Kuncinya adalah di kualitas naskah yang ditawarkan. Kualitas naskah dalam perspektif penerbit tidak hanya naskah itu harus bagus, berbobot, namun juga harus marketable alias berpotensi diserap pasar. Logikanya sederhana, sebagai sebuah industri, penerbit tidak mungkin menerbitkan buku yang tidak laku di jual di pasar. Sehingga, dalam praktiknya, buku laris (yang banyak diserap pasar) tidak otomatis menunjukkan buku itu berbobot. 

Dengan kata lain, BUKU LARIS tidak identik dengan BUKU BERBOBOT. Ada banyak faktor yang mempengaruhi larisnya sebuah buku.
 
Kembali ke masalah peluang, maka peluang penulis pemula dapat dilihat di bawah ini:

1. Naskah bagus + penulis terkenal/populer --> Ini yg paling diburu penerbit.
2. Naskah bagus + penulis pemula/belum punya nama ---> tetep berpeluang diterbitkan.
3. Naskah tidak bagus + penulis terkenal --> masih berpeluang untuk diterbitkan.
4. Naskah tidak bagus + penulis pemula --> peluang diterbitkan tipis, untuk tidak mengatakan PASTI DITOLAK.

Jadi, kuncinya di kualitas naskah. Buat buku yang bagus dan marketable. Selamat berkarya!

Sumber fb Badiatul Muchlisin Asti
Selengkapnya: Kualitas Naskah dan Marketable, Kunci Naskah Diterbitkan oleh Penerbit

Biar Nulis Jadi Berasa Lewat Jalan Tol

Ada yang bertanya kepada saya, usia sudah di atas 30, masih bisakah memulai merintis karir di bidang penulisan?

Jawab saya, tidak ada kata terlambat untuk sebuah kemauan dan keinginan baik. Lalu, saya pun memberikan contoh pak Hernowo, penulis dan editor andal Indonesia yang juga CEO Mizan Learning Center. Prestasi beliau yg cukup mencengangkan adalah telah berhasil menulis 29 buku dalam kurun waktu 4 tahun saja. Dan asal tahu, belum memulainya pada umur yang sudah cukup tua, 44 tahun. Jadi, tak ada kata termabat untuk menulis ya. Maka, berkaryalah, menulislah, sekarang juga. Baca artikelnya Biar Nulis Jadi Berasa Lewat Jalan Tol.

Sumber fb Badiatul Muchlisin Asti
Selengkapnya: Biar Nulis Jadi Berasa Lewat Jalan Tol

Event Menulis Puisi dan FTS “Mengabadikan Keajaiban Dekapan Hangat Kasih Sayang Ibu”, Deadline 8 Desember 2012

Ibu adalah samudera tempat bermuaranya kasih sayang tak bertepi. Ibu adalah matahari yang menyinari dan menghangati hati. Ibu adalah rembulan yang cahayaya sejuk, tak memanaskan, tapi membebaskan dari belenggu kegelapan. Ibu adalah mata air pegunungan, suaranya gemericik, jernih, menyegarkan dahaga jiwa. Ibu, entah untaian apalagi yang dapat melukiskan ketulusan kasih sayang dan hangat dalam dekapannya. Segalanya menakjubkan tentangnya.

Kalau kamu punya kisah nyata yang sangat mengesankan, apalagi menggetarkan, tentang ketulusan cinta, kehangatan kasih sayang, dan pengabdian tulus tak bertepi seorang ibu, keajaiban berbakti kepada seorang ibu, derita akibat durhaka kepadanya, dan lain-lain, Jaringan Pena Ilma Nafia (JPIN) Pusat mengundang kamu untuk menuangkannya dalam sebuah tulisan flash true story (FTS) dan Puisi bertema “Mengabadikan Keajaiban Dekapan Hangat Kasih Sayang Ibu”.
#Kategori Tulisan:
  1. Puisi
  2. FTS (Flash True Story)
#Ketentuannya :
  1. Pilih salah satu kategori tulisan (puisi atau FTS), atau boleh ikut kedua-duanya, masing-masing kirim 1 karya terbaik.
  2. Untuk flash true story (FTS), wajib diangkat dari kisah nyata, baik dialami sendiri maupun orang lain, dengan gaya penceritaan orang pertama (aku atau saya).
  3. Naskah, baik FTS maupun puisi, yang diikutkan di event ini belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun.
  4. Peserta wajib meng-add akun facebook Jaringan Pena Ilma Nafia  (http://www.facebook.com/jaringanpena.ilmanafia), dan me-like fans page Jaringan Pena Ilma Nafia (http://www.facebook.com/JaringanPenaIlmaNafiaJPIN) dan me-like fans page Badiatul Muchlisin Asti (http://www.facebook.com/pages/Badiatul-Muchlisin-Asti/261971943925093).
  5. Posting info lomba ini dan tag pada 25 teman termasuk akun fb Jaringan Pena Ilma Nafia.
  6. Naskah FTS ditulis dalam kertas A4, font Times New Roman 12, 1,5 spasi, dengan panjang naskah maksimal 3000 karakter dengan spasi (characters with spaces).
  7. Naskah puisi ditulis dalam kertas A4, font times new roman 12, 1,5 spasi, dengan panjang puisi maksimal 1,5 halaman.
  8. Sertakan biodata dilengkapi alamat lengkap dan nomor HP yang bisa dihubungi, dalam bentuk narasi di akhir naskah (bukan dalam file terpisah).
  9. Kirim ke email: penerbitanjpin@gmail.com dalam lampiran (attach file) dengan subjek PUISI IBU_JUDUL PUISI_NAMA PENULIS untuk kategori puisi, dan FTS IBU_JUDUL FTS_NAMA PENULIS untuk kategori FTS.
  10. DL atau batas akhir pengiriman naskah pada tanggal 08 Desember 2012 pukul 20.00 WIB.
  11. Pengumuman pemenang (insyaalah) pada tanggal 22 Desember 2012.
  12. Pemenang kategori Puisi terdiri dari Juara 1, 2, dan 3 masing-masing mendapat paket buku bacaan senilai Rp 300 ribu, Rp 200 ribu, dan 150 ribu, serta Piagam Penghargaan.
  13. Pemenang kategori FTS terdiri dari Juara 1, 2, dan 3 masing-masing mendapat paket buku bacaan senilai Rp 400 ribu, Rp 300 ribu, dan 200 ribu, serta Piagam Penghargaan.
  14. Dewan juri dari JPIN Pusat dan hasil keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.
  15. Peserta lomba tidak dipungut investasi alias GRATIS.
  16. Naskah terbaik akan dibukukan secara indie dengan sistem POD (Print on Demand), jadi tidak ada bukti terbit maupun royalti. Namun penulis yang tulisannya masuk dalam buku mendapat diskon 15% bila menghendaki membeli buku.
  17. Bila memungkinkan, buku akan dilaunching sesegera mungkin saat pengumuman lomba sekaligus akan menjadi rangkaian acara peringatan Hari Ibu yang akan diadakan oleh Yayasan Mutiara Ilma Nafia Grobogan.
Ditunggu puisi dan FTS-nya….
Selamat berkarya!
Jaringan Pena Ilma Nafia (JPIN) Pusat

Sumber www.blogjpin.wordpress.com dan facebook Sofie El Putrie
Selengkapnya: Event Menulis Puisi dan FTS “Mengabadikan Keajaiban Dekapan Hangat Kasih Sayang Ibu”, Deadline 8 Desember 2012

Pembacaan Naskah Deklarasi Hari Puisi | 22 Nopember 2012

Saturday, 24 November 2012

 
 
 
Deklarasi Hari Puisi 1
Deklarasi Hari Puisi 2
Deklarasi Hari Puisi 3
Deklarasi Hari Puisi 4
Buku

Pembacaan Naskah Deklarasi Hari Puisi Federasiteater Indonesia, 22 Nopember 2012, di Gedung Idrus Tintin, Pekanbaru - Riau.

Sumber facebook Sosiawan Leak
Selengkapnya: Pembacaan Naskah Deklarasi Hari Puisi | 22 Nopember 2012

Lomba Penulisan Puisi Jogja II - Tahun 2012/2013 dengan Tema Cinta dan Kemanusiaan | 25 Januari 2013

Friday, 23 November 2012

Sumber facebook

Info jelas silakan ke tkp
Selengkapnya: Lomba Penulisan Puisi Jogja II - Tahun 2012/2013 dengan Tema Cinta dan Kemanusiaan | 25 Januari 2013

Amemangun Jejeging Adil Tumrap Pawestri (16 Hari Peringatan Hari Anti Kekerasan Perempuan dan Anak) | 25-28 Nopember 2012

Amemangun Jejeging Adil Tumrap Pawestri

16 Hari Peringatan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Kami, Perempuan Solo memperinganti 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak pada tahun ini dengan menyampaikan pesan damai “Amemangun Jejeging Adil Tumrap Pawestri”. Perempuan bukan warga negara kelas kedua dan perempuan merupakan agen pembangunan yang potensial menjadi mitra negara. Dengan peringatan ini kami menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak yang masih marak terjadi. Dengan ini, kami mengajak negara, suami, ayah, kakak, adik, untuk ikut menjadi agen keadilan yang ikut bahu-membahu memberantas KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), pelecehan seksual dan perkosaan. Dengan ini pula, kami mengundang segenap elemen masyarakat kota Solo dan sekitarnya untuk ikut dalam aksi kami: “Amemangun Jejeging Adil Tumrap Pawestri” dengan serangkaian kegiatan sebagai berikut:


Aksi Jalan Diam dan Ibadah Puisi di Gladak
Minggu 25 November 2012 jam 06.00 Aksi jalan diam di Car Free Day dari DKT sd Gladak dengan dress code: bawah Batik, atasan Hitam. Kemudian dilanjutkan Ibadah Puisi di Gladak.

Pameran Foto: Perempuan di Ujung Lensa
Rabu, 28 November 2012 Pukul 08.00 sd 22.00 WIB
di Balai Soedjatmoko, Jln. Slamet Riyadi 284

Diskusi “Jejer Wadon”: Pemiskinan Perempuan
Rabu 28 November 2012 jam 19.00
di Balai Soedjatmoko, Jln. Slamet Riyadi 284
Pembicara: Roewiastuti Surya Alam & Dina Ardiyanti.

Turut mengundang:
Balai Soedjatmoko, Jejer Wadon, LPH YAPHI, SPEK HAM, GKS, YKP Surakarta, ATMA, LSK Bina Bakat, Ekasita, Wanita Katolik Cab Surakarta, YKPS, PPAP Seroja, Pekerja Media dan segenap masyarakat Solo.

Ilustrasi by Ivan Ufuq Isfahan
Design by Tumpi Readhouse
Sumber facebook
Selengkapnya: Amemangun Jejeging Adil Tumrap Pawestri (16 Hari Peringatan Hari Anti Kekerasan Perempuan dan Anak) | 25-28 Nopember 2012

Pasar Malam Sastra Reboan | 28 Nopember 2012

Mengundang panjenengan semua,
geguyuban bersama menikmati sajian musik
serta mengkaji sastra dengan gembira...

zabidi zay lawanglangit
ketua sastra reboan


Sumber facebook
Selengkapnya: Pasar Malam Sastra Reboan | 28 Nopember 2012

Mengasah Pisau, Dramatic Reading Karya Hanindawan bersama Teater Dong SMA 7 Surakarta | 27 Nopember

Thursday, 22 November 2012

Sumber facebook
Selengkapnya: Mengasah Pisau, Dramatic Reading Karya Hanindawan bersama Teater Dong SMA 7 Surakarta | 27 Nopember

Pentas Sastra Wayang Parsek (Pari dan Gesek): Sedulur Papat, Limo Pancer | Desember 2012

Sumber facebook
Selengkapnya: Pentas Sastra Wayang Parsek (Pari dan Gesek): Sedulur Papat, Limo Pancer | Desember 2012

(Scan) Artikel Perempuan, Kecantikan dan Kepalsuan oleh Puitri Hati Ningsih | Suara Merdeka 2010

Friday, 16 November 2012

Suara Merdeka
Edisi 23 Juni 2012

Nah, akhirnya dapet artikelnya.

Perempuan, Kecantikan, dan Kepalsuan
  • Oleh Puitri Hati Ningsih
 MENILIK ajang pemilihan Miss Indonesia, Putri Indonesia, dan kontes pemilihan ratu yang sejenis, dengan memperebutkan mahkota bergilir makin gemebyar  dan berkilau. Apalagi dengan dukungan beberapa perusahaan kosmetik terbesar di negeri ini dan sponsor utama lain.

Gadis-gadis yang lolos seleksi dari segala penjuru provinsi di Tanah Air dikarantina pemilihan selama 14 hari. Secara intensif para unggulan diberi banyak materi sebagai persiapan menghadapi malam penobatan ajang tahunan itu. Para pakar dan profesional memberikan materi secara seimbang antara fisik dan mental. Misalnya, materi kepribadian dan bergaya di panggung.

Tak hanya tubuh yang digarap, tetapi juga jiwa dan kepribadian mereka. Bagaimana sang putri harus berbicara di depan umum, bagaimana cara berjalan yang selaras dengan panggung di bawah sorotan lampu ribuan Watt, serta mengenakan gaun atau adibusana mahakarya seni perancang kelas wahid di negeri ini.
Bagaimana menghadapi kamera, mengemukakan pendapat, dan menjawab tantangan zaman dan menghadapi masalah.

Karena, semboyan yang terkenal dalam kontes pemilihan adalah 3B: brain, beauty, behavior. Putri yang sempurna adalah putri yang cantik luar-dalam, memancarkan inner beauty, memiliki inteligensia, berkepribadian, dan sedap dipandang. Apalagi bila mereka menguasai bahasa asing lebih dari satu, wah, panggung pemilihan bakal lebih semarak, mengagumkan, dan mengundang decak kagum pemirsa televisi di rumah atau hadirin. Itu mungkin akan meruntuhkan teori Newton bahwa kecantikan berbanding terbalik dengan kepintaran.

Sebelum memilih satu putri yang berhak menyandang mahkota dalam satu malam pemilihan itu, dari 20 atau 30 finalis disaring menjadi 10 besar. Dari 10 besar ada kategori putri atau miss yang terpilih menyandang Putri Inteligensia, Putri Bertubuh Indah, Putri Rambut Indah, Putri Lingkungan Hidup, Putri Favorit Pemirsa, Putri Kepribadian, dan lain-lain.

Selain tubuh dan jiwa calon putri yang diperhatikan, juga emosi mereka. Dalam ajang pemilihan itu, meski bersaing ditanamkan pula pada mereka untuk saling memuji dan menyanjung. Tak ada kritik tajam, perdebatan tanpa kekesalan dan keluhan. Karena, itu “dunia surgawi”.

Dari bibir putri bertubuh indah dan berambut sehat lurus, dan berparas bintang harus keluar kata-kata manis dan positif. Sanjung puji, dukungan, dan empati mewarnai pemilihan pemenang. Kalaupun ada masalah atau konflik batin, itu harus mereka sembunyikan jauh di belakang layar yang sunyi.
Karena, para putri itu dikondisikan untuk selalu positif, agung, dan cantik.

Maka, bukan tak mungkin semua di permukaan itu terasa membosankan dan tak asli. Karena, kita tak pernah mendengar kemurnian yang dikhawatirkan menodai pencitraan yang baik pada pemilihan putri. Dalam setiap wawancara pada prapemilihan di arena karantina, para putri itu selalu mengatakan hal-hal indah, berbudi pekerti, dan cenderung tidak kritis.

Beberapa tahun lalu kita dikejutkan oleh kehadiran seorang tokoh, seorang putri Solo yang waktu itu masih bernama GRAY Koes Murtiyah, dari Keraton Kasunanan dengan julukan “Putri Mbalela” karena menentang salah satu kebijakan sang ayahanda, Paku Buwono XII. Juga Angelina Sondakh, salah seorang Putri Indonesia, yang mengkritik penyelenggara panitia dan pemilihan Putri Indonesia dengan menulis buku.

Perempuan takut berkulit hitam dan kusam, maka mereka melindungi tubuh bila bertemu sorot sinar matahari langsung dan selalu memakai lulur dan masker bengkoang. Maka menjadi seorang putri dengan gelar dan tiara di rambut mungkin akan menjadikan mereka tak semerdeka sebelumnya. Dia harus menjaga segalanya; dari kulit, rambut, dan emosi.

Dia kurang nyaman ngudarasa dan tak berani mengkritik tajam, mengeluh, dan melontarkan unek-unek yang mengganjal di hati. Dia harus menjaga dan menahan diri, tak boleh bersaing meski persaingan itu nyata di depan mata. Bahkan dia tak boleh cemburu dan iri hati karena akan menggangu inner beauty-nya. Jadi, akankah acara pemilihan putri dan miss terus berkilau dan memedulikan pikiran mereka bisa merdeka dari protokoler 3B?

Juga memberikan sumbangan pada perubahan nasib perempuan di luar ajang pemilihan dan jadi duta perempuan, bukan semata-mata duta panitia penyelenggara, serta mendukung berderet kekayaan modal? (51)

- Puitri Hati Ningsih, redaktur Pawon Sastra dan aktif di Pengajian Seni.

Selengkapnya: (Scan) Artikel Perempuan, Kecantikan dan Kepalsuan oleh Puitri Hati Ningsih | Suara Merdeka 2010

Poetry Battle: Rindu dalam Cermin

menjamah rindu dalam cermin pekat

bayangmu serupa wajahku yang larut

Ruang Maya,

Jakal KM 14 Jogja, 16 Nopember 2012

*) Ekohm Abiyasa(miring) - Niniez Ozzy Asfaa(tegak)

Taken from facebook
Selengkapnya: Poetry Battle: Rindu dalam Cermin

Akhirnya datang juga, Antologi Puisi Bersama: Ukara Geni - Wuyung Ketundhung | Pawon Sastra Solo

Wednesday, 14 November 2012

Sebuah kumpulan puisi dalam acara Ukara Geni Pawon Sastra Solo.
Sang pemenang, Miftahul Abrori: Menjelaskan proses kreatif pembuatan puisinya, Wuyung Ketundhung.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Dan ini yang kutunggu, kiriman bukunya, 2 eksemplar. Terima kasih mas Yudhie. 1 minggu lebih baru sampe di tangan. Secara puisi yang masuk dapet bukunya. Siapa yang belum dapat harap hubungi mas Yudhie.  Foto lain di Fb Pawon.

Ada perangkonya. Jadi inget sewaktu dulu jaman SMA, suka kirim-kirim puisi ke media pake perangko lewat kantor pos. Hihihi.. Love filatelis.
O ya, ada versi ebooknya juga. Silakan download disini. Semoga menghibur. Puisiku Aku Ingin Hidup Seribu Tahun yang Lalu


Pengisi:

Maulina | Ekohm Abiyasa | Hans Gagas |Arif Saifudin Yudistira | Pradita Nurmalia | Atmo Kanjeng | Imaniar Yordan Christy | Aji Wicaksono | Eka Safitri | Fatimah Sundari | Nashita Zayn | Lasinta Ari Nendra Wibawa | Rere Croft | Lukas Yono | Desi Liana Djie | Riza Handoko | Istikharoh | Meilan Arsanti | Gunawan Tri Atmodjo | Setyaningsih | Budiawan Dwi Santoso | Pena Tumpul | Sofyan Adrimen | Santi Almufaroh | Maftukhatun Ni’mah | Istiana Shalihati | mujadi tani | Kurniasih Fajarwati | Sari Maras Dika | Gendut | Yudhi Herwibowo | Bayu Prihantoro Sutarto | Muhammad Aprianto | Pramudyah Jana | Onnie Cahyo | Miftahul Abrori | irfan ruswandi | Rahmah Purwahida | Seruni | Akhdiyan | Setiyorini | Sukarno | Istikharoh | Aryani Kususmastuti Wahyu Lestari | Anna Subekti | Sulistyorini | Avan Putra | Bandung Mawardi | Fanny Chotimah | Indah Darmastuti
Selengkapnya: Akhirnya datang juga, Antologi Puisi Bersama: Ukara Geni - Wuyung Ketundhung | Pawon Sastra Solo

Teater Seriboe Djendela: DEWI

Pentas teater DEWI, by teater @SeriboeDjendela. 23-24 November 2012, at amphitheater TBY. HTM Rp 7.000,-
 Sumber facebook
Selengkapnya: Teater Seriboe Djendela: DEWI

Festival Kaliurang 2012

Sumber facebook
Selengkapnya: Festival Kaliurang 2012

Pentas Teater: Sepekan Motinggo Boesje (Gabungan Teaterawan Yogyakarta) | Desember 2012

Sumber facebook
Selengkapnya: Pentas Teater: Sepekan Motinggo Boesje (Gabungan Teaterawan Yogyakarta) | Desember 2012

Pembacaan & Diskusi Puisi PKKH UGM #6: Puisi Ulfatin Ch | Nopember 2012

Tuesday, 13 November 2012

Pembacaan & Diskusi Puisi yang rutin diadakan tiap bulan ini akan membahas puisi-puisi penyair perempuan 80-an, Ulfatin Ch.

Baca Puisi:
Ulfatin Ch

Pembahas:
Mustofa W. Hasyim
Salamet Wahedi

Moderator:
Zahrul Fadhi Johan


Hari/Tanggal: Minggu, 25 November 2012
Waktu : Pukul 19.00 WIB
Tempat : PKKH UGM (Purna Budaya)
Sumber facebook dan ini
Selengkapnya: Pembacaan & Diskusi Puisi PKKH UGM #6: Puisi Ulfatin Ch | Nopember 2012

(Lembaga Bhinneka) Lomba Menulis Cerpen, Essay dan Puisi Lingkar Puisi dan Prosa | DL 1 Desember 2012

Oleh Dianna Firefly


 Dunia dikejutkan oleh berita tentang seorang anak perempuan dari Pakistan berumur 14 tahun, Malala Yousufza. Gadis kecil ini tak berdaya, bergelimang darah, setelah ditembak oleh Militan Taliban di negara tempatnya menancapkan pemikiran-pemikiran cerdas dari kepala ranum yang berkerudung indah. Apa yang membuat Malala menjadi sasaran kemarahan Militan Taliban ini? Gadis cemerlang ini menulis di dalam blognya dan aktif menyebarkan ide-ide tentang pendidikan bagi anak perempuan. Diapun mengkritisi kegiatan kelompok-kelompok militan di negaranya.

Seorang feminis, pegiat kemanusiaan dari India, Kamla Bhasin, menulis sebuah puisi yang berjudul "Because I am a girl I must study". Puisi ini berbentuk percakapan seorang ayah dengan anak perempuannya mengenai mengapa si ayah harus menyekolahkan anak perempuannya, sedangkan dia mempunyai banyak anak lelaki yang lebih baik disekolahkan. Anak perempuan itu menjawab dalam salah satu argumennya, "Knowledge brings new light, so I must study. To make a world where girls belong, I must study.

Kita tutup lembaran perjuangan Malala Yousufza dan Kamla Bhasin lalu melihat dan memikirkan kembali kasus-kasus pelanggaran hak-hak perempuan yang terjadi di Indonesia. Kasus yang menimpa Putri di Aceh seharusnya dapat menjadi cermin nurani bangsa Indonesia mengenai kemerdekaan perempuan Indonesia. Putri yang belia memilih bunuh diri demi menjaga nama baik keluarganya setelah difitnah menjual diri.

Berdasarkan petisi yang diajukan NH Handayani (change.org), tahun 2011 di Bengkulu terjadi perkosaan pada seorang siswi yang akan menghadapi ujian akhir. Pihak sekolah mengeluarkannya karena telah dianggap melakukan tindakan asusila dan membuat citra sekolah buruk. Proses mediasi telah diupayakan dan mendapatkan dukungan dari beberapa lembaga non pemerintah dan pemerintah seperti KPAI, Kementerian PP & PA, Kepala Badan PP & PA namun tak digubris pihak sekolah. Alasannya adalah sekolah memiliki otonomi untuk mengambil keputusan terkait dengan peraturan di sekolahnya. Tanggal 8 September 2012 dan 8 Oktober 2012 terjadi kasus yang sama di Jawa Timur dan Depok. Dalam kasus ini, korban perkosaan seharusnya mendapat dukungan dan penerimaan masyarakat agar dapat melanjutkan pendidikan dan hidupnya, namun sering kali terjadi sebaliknya, korban malah diintimidasi dan dikucilkan.

Anggota Lingkar Puisi dan Prosa yang secerah mentari,
Para admin Lingkar Puisi dan Prosa – Lembaga Bhinneka terinspirasi dengan keteguhan Malala yang muda dan ketajaman Kamla Bhasin nan senja dalam menyuarakan pendidikan bagi kaumnya, keputusan Putri untuk menjaga nama baik keluarga dan stigma-stigma pada korban pemerkosaan memunculkan banyak pertanyaan seperti:
Apakah yang terjadi di negara Malala sedang terjadi pula di sekitar kita? 
Apa yang bisa kita usahakan untuk menyuarakan kepedulian kita terhadap maraknya kekerasan dan kesenjangan penerimaan hak pada perempuan di Indonesia? 
Apa yang bisa kita usahakan untuk menyuarakan kepedulian kita terhadap perempuan Indonesia di dalam dan di luar negeri?
Bagaimana stereotype masyarakat Indonesia mengenai kemerdekaan perempuan Indonesia?

Mari jawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan mengirimkan karya anda melalui Lomba Puisi dan Cerpen yang kami selenggarakan dengan tema: Suarakan Hak-hak Perempuan”

Ketentuan Lomba:
A. Ketentuan Umum
1. Lomba dibuka untuk umum (WNI/WNA) dan naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia.
2. Peserta telah bergabung dalam grup Lingkar Puisi dan Prosa – Lembaga Bhinneka dan twitter @LembagaBhinneka.
3. Waktu pengumpulan naskah : 1 November 2012 (00.00 WIB) – 1 Desember 2012 (Pukul 20.00 WIB.)
4. Peserta wajib menyebarluaskan informasi lomba ini.
5. Peserta hanya boleh mengikuti satu jenis lomba dan mengirim satu naskah terbaik.
6. Karya merupakan karya asli bukan saduran dan belum pernah dikirim dan diikutkan pada lomba atau media massa.
7. Peserta mengirim dua file dalam satu email. File pertama berupa naskah yang diikutkan dalam lomba. File kedua berisi biodata narator.
8. Naskah Cerpen dan Essay dikirim ke email Lembaga Bhinneka lingkarpuisiprosa@gmail.com dalam attachment dengan subjek Nama-Judul-Jenis Lomba (C/E), sedangkan naskah Puisi dikirim ke email artherpantherolii@yahoo.co.id dengan subjek Nama-Judul (Puisi).

B. Ketentuan Khusus
1. Cerpen
a. Naskah diketik pada kertas A4 dengan margin 4-4-3-3 (Kanan-Atas-Kiri-Bawah), jenis huruf Times New Roman 12 (tidak ada perbedaan jenis dan ukuran huruf dalam bagian naskah), dan spasi 1,5.
b. Panjang naskah 4-10 halaman.

2. Essay
a. Naskah diketik pada kertas A4 dengan margin 4-4-3-3 (Kanan-Atas-Kiri-Bawah), jenis huruf Times New Roman 12 (tidak ada perbedaan jenis dan ukuran huruf dalam bagian naskah), dan spasi 1,5.
b. Panjang naskah 1-4 halaman. c. Naskah dilengkapi dengan daftar referensi bila naskah berisi data atau teori.

3. Puisi
a. Naskah diketik pada kertas A4 dengan margin 4-4-3-3 (Kanan-Atas-Kiri-Bawah), jenis huruf Times New Roman 12 (tidak ada perbedaan jenis dan ukuran huruf dalam bagian naskah), dan spasi 1.
b. Panjang naskah 1 halaman.

C. Pengumuman Hasil Lomba dan Hadiah
1. Hasil lomba akan diumumkan pada tanggal 8 Januari 2013
2. Hadiah
Juara 1 : Rp. 400.000,00 + Buku
Juara 2 : Rp. 200.000,00 + Buku
Juara 3 : Rp. 100.000,00 + Buku
Sertifikat untuk 5 besar masing-masing jenis lomba.

Selamat berkarya!

TIM PELAKSANA LOMBA
Koordinator Lomba : Dianna Firefly     
1. Cerpen         : Tha Artha dan Haz Algebra
2. Puisi            : Arther Panther Olii dan Dianna Firefly
3. Essay            : Do Ro dan Hendri Yulius
(Pertanyaan dan lain-lain ditujukan melalui grup Lingkar Puisi dan Prosa - Lembaga Bhinneka)

Salam,

ADMIN LPP-LB

Sumber note facebook
Selengkapnya: (Lembaga Bhinneka) Lomba Menulis Cerpen, Essay dan Puisi Lingkar Puisi dan Prosa | DL 1 Desember 2012

Ubud Writer and Reader Festival 2013

oleh Sofie El Putrie pada 5 November 2012 pukul 16:21 ·

Undangan Berpartisipasi Dalam Ubud Writers & Readers Festival ( UWRF) 2013

Pecinta sastra Indonesia,
 
Ubud Writers & Readers Festival kembali membuka seleksi karya untuk festival 2-6 Oktober  2013.

UWRF akan memilih 15 penulis emerging Indonesia yang kehadiran serta partisipasinya di festival akan didanai oleh UWRF dan lembaga funding mitra Hivos. Pemilihan akan didasari pada sejumlah kriteria, termasuk kualitas karya, prestasi dan konsistensi dalam berkarya, serta dedikasi pada pengembangan kesusastraan Indonesia. Seleksi dilakukan oleh Dewan Kurator yang beranggotakan penulis-penulis senior Indonesia.

Kegiatan festival meliputi: Panel Diskusi, pembacaan karya, lokakarya, peluncuran buku, pementasan seni, serta beberapa acara satellite yang diadakan di beberapa kota di Indonesia.

Bila Anda adalah penulis Indonesia, atau mengenal penulis yang Anda anggap layak, layangkan pendaftaran sesuai syarat dan ketentuan di bawah ini:

  • Penulis adalah warga negara Indonesia ( menyertakan fotokopi KTP)
  • Menulis karya sastra, baik berupa puisi, prosa ( cerpen, novel atau novelet), naskah drama maupun karya non- fiksi.
  • Karya dapat berupa buku, kumpulan naskah yang belum ataupun sudah pernah diterbitkan di media massa.
  • Penulis yang sudah menerbitkan buku silahkan mengirimkan beberapa buku karyanya.
  • Bagi penulis yang belum menerbitkan buku dipersilahkan mengirimkan 30 karya puisi terbaik atau 8 karya cerpen terbaik, atau 5 karya essai, atau 3 naskah drama dengan dijilid.
  • Karya dapat juga dikirimkan melalui email dan panitia akan meminta hardcopy jika diperlukan.
  • Sertakan biodata diri, nomor kontak / HP dan alamat email dengan jelas. Silahkan melampirkan tentang aktivitas sastra dan keterlibatan dalam komunitas yang diikuti. Apabila anda menggunakan nama pena, mohon sertakan juga nama lengkap yang asli.
  • Koresponden dan pengumuman seleski akan dilakukan melalui Email.

Kirim ke sekretariat panitia UWRF paling lambat tanggal 30 Januari 2013  (cap pos). Pengumuman 15 penulis yang terpilih akan di umumkan pada akhir Mei 2013.

Pengiriman Aplikasi ditujukan kepada :
Kadek Purnami- Ubud Writers & Readers Festival
Jl. Raya Sanggingan Ubud - Indus Restaurant. PO Box 181, Ubud Bali 80571. Telp : 0361-7808932
Email : kadek.purnami@ubudwritersfestival.com
www.ubudwritersfestival.com

*Bagi penulis dari luar Bali yang terpilih, Panitia akan menanggung biaya  transportasi (penerbangan) dan akomodasi selama berlangsungnya acara dari tanggal 1-7 Oktober 2013.

Sumber UWRF dan note facebook
Selengkapnya: Ubud Writer and Reader Festival 2013

Event Menulis Flash Fiction Tema “MELUPAKAN” - Just For Fresh Graduate | DL 30 Nopember 2012

oleh Sofie El Putrie pada 5 November 2012 pukul 8:31 ·


 Assalamualaikum Wr, Wb...
Hai, Boliners, langsung aja, ya.
Pasti ada, kan, di antara teman-teman sekalian yang baru terjun di dunia kepenulisan online atau jelasnya baru memiliki beberapa saja buku antologi. Nah, event kali ini aku buat khusus untuk kalian,fresh graduate yang tulisannya baru terpublikasikan dalam 0-5 judul buku. Karena menurut pengamatanku, banyak penulis yang mengaku baru sekali mempublikasikan karyanya lewat eventlomba menulis online, tapi karya tulis yang dihasilkan sangat amat bagus. Bahkan nggak jarang yang keluar jadi jawara itu justru dari kalangan fresh graduate.

Gimana cara join-nya? Let’s check this out (harap baca infonya dengan jelas, ya. Jangan setengah-setengah! ^-^)

SYARAT & KETENTUAN
  • Lomba bersifat gratis dan terbuka untuk semua kalangan yang tulisannya baru terangkum dalam bentuk buku antologi sebanyak 0-5 judul (Minimal 0 judul buku, maksimal 5 judul buku)
  •  Untuk memudahkan komunikasi, peserta wajib berteman dengan FB Penerbit Harfeey(http://www.facebook.com/pharfeeyLIKE FP Boneka Lilin(http://www.facebook.com/BonekaLilin) untuk tau info-info seputar lomba kepenulisan
  •  Peserta wajib menyebar luaskan info event ini agar semakin banyak teman-teman yangjoin dengan cara meng-copy-paste-nya di catatan facebook masing-masing. Tag 25 orang teman FB yang menggiati dunia literasi, termasuk FB Penerbit Harfeey
  •  Naskah fiksi remaja bertema “MELUPAKAN”Tulis ceritamu sekreatif dan semenarik mungkin dengan tokoh utama remaja kisaran umur 16-20 tahunTentang bagaimana sulit, seru, haru, atau lucunya proses melupakan yang dilakukan oleh si tokoh dalam ceritamu. Naskah berbentuk flash fiction yang terdiri dari narasi dan dialog
  •  Tulis naskah dalam format microsoft words, font times new roman 12 pt, 1,5 spasi, size kertas A4, margin normal, justify, dengan panjang naskah 500-700 kata termasuk judul (dilarang kurang dari 500 kata, atau lebih dari 700 kata) (Cara untuk mengetahui jumlah kata yang telah ditulis : Block naskah ceritamu, lihat di sudut kiri bawah layar komputer yang ada tulisan “Words)
  •  Di bawah naskah (bukan dalam file terpisahsertakan biodata narasimu sebanyak maksimal 60 kata yang wajib berisi info nama akun FB dan alamat emailjuga sertakanketerangan jika naskahmu ini terpilih untuk dibukukan, maka akan menjadi karyamu yang kesekian.
Contoh : Penulis bernama Boneka Lilin, mahasiswi semester 3 prodi Ilmu Komunikasi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. BoLin dapat dihubungi melalui akun FB Boneka Lilin atau email bolin_cihuy@y7mail.com. Naskah berjudul “Menghapus Jejakmu” ini akan menjadi karya BoLin yang masuk dalam antologi ketiganya setelah buku Katakan Cinta, Pijar Heroik, dan Ramadhan di Rantau. (Harap jujur dan buat sesuai versi-mu sendiri, ya. :))
  • Kirim naskah yang berisi cerita sepanjang 500-700 kata dan biodata narasi maksimal 60 kata melalui lampiran/attachment (bukan di badan email) ke email :bolin_cihuy@y7mail.com (ada angka 7-nya), dengan subjek : Melupakan_Judul Naskah_Nama Penulis (nama kamu, ya)
Contoh : Melupakan_Menghapus Jejakmu_Boneka Lilin
  • Tidak akan ada update peserta, sebagai gantinya, setiap email yang masuk dari para peserta akan mendapatkan balasan kalau email sudah diterima panitia :)
  • Deadline tanggal 30 November 2012. Tidak ada perpanjangan waktu
  • Pengumuman peserta yang lolos dan 3 jawara utama + jawara favorit, insyaAllah 1 minggu setelah DL

REWARD
  • Seluruh naskah yang tulisannya dinilai menarik dan kreatif versi panitia akandibukukan secara indie di Penerbit Harfeey (bisa dalam 1 atau 2 jilid judul buku, tergantung dari banyaknya naskah yang terpilih)
  • Seluruh penulis kontributor akan mendapatkan e-sertifikat yang dikirim melalui alamat email masing-masing
  • Seluruh penulis kontributor terpilih mendapatkan voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp50.000,- dari Penerbit Harfeey (Voucher tidak dapat diungkan dan/atau diakumulasikan. Satu voucher hanya berlaku untuk satu judul buku)
  •  Seluruh penulis kontributor terpilih mendapatkan royalti berupa potongan harga senilai 20% setiap pembelian bukunya jika sudah terbit (Bukan hanya sekali, tapi seterusnya).Semakin banyak buku yang kamu jual, sebanyak itu juga royalti yang akan kamu dapatkan (Fair, ya. Kita sama-sama menulis cerita dan mempromosikan bukunya dengan keuntungan yang juga setimpal, sesuai kerja keras)
  • JUARA UTAMA
  1. – JUARA 1 : 1 buku bukti terbit yang dikirim gratis ke alamat penulis di seluruh Indonesia
-          Voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp200.000,- dari Penerbit Harfeey
  1. – JUARA 2 : 1 buku bukti terbit yang dikirim gratis ke alamat penulis di seluruh Indonesia
-          Voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp150.000,- dari Penerbit Harfeey
  1. – JUARA 3 : 1 buku bukti terbit yang dikirim gratis ke alamat penulis di seluruh Indonesia
-          Voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp100.000,- dari Penerbit Harfeey
  1. JUARA FAVORIT : 1 buku bukti terbit yang dikirim gratis ke alamat penulis di seluruh Indonesia

Karena infonya sudah jelas, semoga nggak ada lagi pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam info ini, ya! :) (Ex Apa aku boleh ikut? DL-nya kapan? Update pesertanya di mana? Kirim ke mana? Hadiahnya apa? Dlsb). Seandainya pun ada hal yang kurang dipahami dan ingin ditanyakan, harap ajukan pertanyaan hanya di kolom komentar note info event FB penyelenggara (Penerbit Harfeey & Boneka Lilin), bukan lewat inbox, wall, apalagi sms.

Sekian, semoga teman-teman yang memenuhi syarat berkenan untuk joinThank you. :)

Wassalamu’alaikum Wr, Wb...

Boneka Lilin & Penerbit Harfeey

Sumber note facebook
Selengkapnya: Event Menulis Flash Fiction Tema “MELUPAKAN” - Just For Fresh Graduate | DL 30 Nopember 2012

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas