Poetry Battle: Kalaulah Galau

Wednesday 28 September 2011

galau
Uchi

kalaulah galau, meratap pisau diujung pena
tinta bercucuran
berhenti pada titik hijau, sang lelah menangkup kata
pemberhentian pada lingkaran yang berputarputar mengasingkan
Ekohm

bebunyian ini terlalu bising
denyut-denyut terlalu kuat menari di kepalaku
galaaaauuuu
Uchi

galaumu mengangkasa
ditampih petir jatuh menggelepar
menjadi abu lalu hilang terembus air hujan

Cakrawala tak hanya diam membisu
Hutan tak pernah rela disembilu
Air, udara, daun dan akar adalah satu
dihisap dirinya
diperkosa wujudnya
lalu dibunuh begitu saja
Musayka

andai penghisapan bisa menyerap semua ampas dan sisa yang berkelebat di kepala
andai setan-setan yang bergentayangan dalam dada bisa dibunuh secara massal.
aku pastilah telah bersujud dalam agung ketenangan.
Uchi

gemuruh suarasuara memenuh seisi ruang kepala
tak terhitung berapa debu menghinggap
filter sedang rusak, aduh kemana perginya senja
mengental keraslah ruangan disegala mata yang kuserap
Ekohm

Ruang Maya, 27 September 2011

From here

Para pemain Uchi, Musayka dan Ekohm Abiyasa 
Selengkapnya: Poetry Battle: Kalaulah Galau

(Fiksimini) Seorang Nenek

Wednesday 7 September 2011

Seorang nenek berjalan dipinggir jalan dan seorang bapak mengasah pisau didepan toko bambu miliknya. Matahari memeluk keringat mereka.

Bekonang, 7 September 2011 

*) Ekohm Abiyasa
Selengkapnya: (Fiksimini) Seorang Nenek

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas