Showing posts with label buku favorit. Show all posts
Showing posts with label buku favorit. Show all posts

Serapium Catalogue: List buku, review, saran dan diskusi buku

Monday, 17 December 2012

List buku, review, saran dan diskusi buku

Serapium Catalogue Kaskus
http://archive.kaskus.co.id/thread/1082181/
Selengkapnya: Serapium Catalogue: List buku, review, saran dan diskusi buku

Novel Robinson Crusoe, Petualangan yang Mengagumkan

Robinson Crusoe – Petualangan yang Mengagumkan

Judul : Robinson Crusoe
Penulis : Daniel Defoe
Penerbit : Bentang Pustaka
Halaman : 386 Halaman

Yang pertama kulakukan adalah melihat-lihat dulu tempat itu dari dekat dan mencari tempat untuk mendirikan rumah. Aku tak tau dimana aku berada. Juga tak tau apakah ini sebuah pulau atau benua, apakah berpenghuni atau kosong.

Robinson Crusoe, seorang pemuda yang berasal dari keluarga kaya berkebangsaan Inggris. Ayahnya seorang pedagang yang sukses dan berharap sang anak menjadi seorang ahli hukum kelak. Namun bukan impian seorang Robinson untuk hidup nyaman dengan hartanya, ia lebih memilih menjadi seorang pelaut. Crusoe kabur dari rumah hanya untuk menemui bencana. Kapal yang dibajak, menjadi budak, hingga kapal yang karam dihantam badai.

Sampai pada akhirnya Crusoe terdampar di sebuah pulau terpencil tak berpenghuni. Di pulau tersebut, dia mempelajari semuanya dari awal dengan peralatan seadanya. Peralatan itu dia dapatkan dari kapalnya yang hampir karam tak jauh dari pulau itu. Dari mulai membuat rumah, perkakas dapur, menumbuhkan padi dan gandum, membuat kapal, menjinakkan binatang hingga beternak. Robinson melanjutkan hidup dan belajar dengan keterbatasan. Tak ada teknologi dan komunikasi dengan sesama manusia. Sempat ia menyalahkan takdir dan menyesal, namun itu tidak melunturkan semangat hidupnya. Dalam kesendiriannya, Crusoe justru menjadi lebih dekat dengan Tuhan, lebih mensyukuri hidup dengan segala sesuatu yang dimilikinya.

Crusoe memutuskan kembali berlayar ke Inggris setelah menghuni pulau itu selama 28 tahun 2 bulan dan 19 hari. Bukan waktu yang singkat. Bagaimana dia bisa kembali ke Inggris? Dan bagaimana kehidupannya setelah sekian lama tidak bersosialisasi dengan manusia? Silahkan baca ya.

Saya suka buku sejenis ini, sebuah novel petualangan. Hampir sebagian besar cerita ini berseting di pulau terpencil itu. Daniel Defoe menggunakan sudut pandang orang pertama, sehingga saya seperti membaca sebuah diary seoarang petualang. Sangat detil dalam menjelaskan perasaan dan pekerjaan yang dilakukan. Jujur saja, novel ini membosankan pada awalnya. Namun menjadi seru setelah Crusoe terdampar dan petualangan yang sebenarnya dimulai. Novel ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1719 dan mengambil latar waktu tahun 1651 sampai 1687. Novel yang terasa klasik namun masih bisa dinikmati di abad 21 sekarang ini.

Rate 3/5

Sumber Serapium Kaskus
Sinopsis lainnya http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/4350/robinson-crusoe.html
Link lain http://en.wikipedia.org/wiki/Robinson_Crusoe
Film http://files.indowebster.com/download/files/robinson_crusoe_1
Novel sub English http://www.planetpdf.com/planetpdf/pdfs/free_ebooks/robinson_crusoe_bt.pdf

* * *
Ini adalah salah satu dan mungkin satu-satunya yang masih menempel terus di kepalaku. Bacaan petualangan sewaktu sekolah MTs. kelas 2 mungkin atau malah kelas 1 tahun 2002-2004. 
Selengkapnya: Novel Robinson Crusoe, Petualangan yang Mengagumkan

Taman Sunyi Sekala (Novel Filsafat) by Aida Vyasa

Tuesday, 16 October 2012

"Taman Sunyi Sekala" ini berisi sebuah renungan spiritual perjalanan hidup seorang anak manusia. Dalam kesejatian ciptaan Rabb semesta sekalian alam bernama manusia, maka sesungguhnya ia tidaklah butuh nama. Dalam konteks ini maka benarlah lontaran " What's the name", apalah artinya sebuah nama. Jiwa menjadi lebih penting disini, teramat penting.

Dan dimana-mana jiwa memiliki nama yang sama, yaitu : noname alias tak bernama. Orang-orang saja yang kemudian memberinya nama : ruh.

Novel ini, yang sama sekali tak mirip Novel, sebenarnya hendak berkata bahwa kita adalah apa yang kita baca, kita serap, kita tulis, kita alami, kita saksikan, dan kita cintai. Bahwa kehidupan kekinian ternyata selalu tak bisa melepaskan diri dari kehidupan masa lalu. Sebuah 'blink' yang didapat di masa kecil melalui semacam Laura Ingals dalam "Little House on the Prairie" ternyata masih saja menjadi sebuah 'blink' dalam wujud lain di kehidupan kini bahkan juga diyakini di kehidupan masa datang.

Sebuah inspirasi kebajikan tidak akan pernah mati. Boleh saja "The good always die young", bahwa pahlawan selalu mati muda, tapi "the goodness" atau "the kindness" itu sendiri bersifat abadi dan tak pernah mati. Al-Quran sendiri mengabadikannya, saat memberi jaminan kepada orang-orang hidup yang ditinggal mati para syuhadah (the good) dengan mengatakan "janganlah mengira mereka mati? tidak! bahkan mereka itu hidup" (QS. Ali Imran:169)

Maka, beruntunglah anak-anak pada masa kini, yang memiliki (to belong) orang tua, guru, atau orang dewasa yang pernah hidup di masa lalu, dan menyadari hakikat kehidupan di masa sebelumnya adalah semata agar masa kini lebih baik. Sebab, banyak pula anak-anak yang berada di tengah-tengah orang dewasa ( to have), tapi tak banyak merasakan apa arti kedewasaan, karena mereka yang dewasa rupanya hanyalah 'anak-anak yang terkurung dalam tubuh dewasa'.

Beruntunglah anak-anak itu, yang disodori  buku-buku dan bacaan sarat inspirasi, meski inspirasi itu baru bisa termaknai jauh tahunan ke depan. Beruntunglah juga anak-anak yang di beri kesempatan mengakses tontonan (akui saja dengan lapang dada) TV dan film yang membasuh jiwa, pun juga tontonan yang mengotori jiwa. Sebab yang 'kotor-kotor'itu sejatinya akan menguatkan kekuatan pembasuhan.

Dan pihak yang bertanggungjawab dibalik semua itu adalah : kata (word). Dalam segala rupa kata, ia adalah dalang di segenap peradaban dan pemikiran dunia. Buku yang ditulis, komik yang digambar, koran yang diterbitkan, film yang diproduksi, iklan yang menipu, juga lirik dalam lagu bahkan rupa murni dalam kanvas, semuanya melahirkan kata. Kata adalah sumber kesejahteraan dan kata adalah sumber penderitaan. Selama kata itu ada, selama itu pula perang dan perpecahan antar manusia akan ada. Pula, selama kata itu ada kedamaian akan tercipta. Tak diragukan lagi, The word is the  world's soulmate.

***
Yang menarik buatku adalah, sepertinya buku ini mewakili kesunyian tamanku juga, meski tak simetris dan kongruen. Kaernanya, seperti kataku pada BU Pratmi, aku mau menjadi teman setianya, jika ia di sini. ^_^

Tapi setidaknya, aku tahu, Sekala ini adalah seorang perempuan, dua tahun lebih muda dariku, banyak menghabiskan umurnya di JOgja, pernah belajar Psikologi, dan yang terpenting pernah atau masih berinteraksi dalam dunia pergerakan Islam. Sudah pasti ia mahkluk asing dalam jagat 'bumi'. Dan taman sunyinya itu, bisa dipastikan pula tak bertaburan bunga-bunga dan kupu-kupu.

Sumber http://www.doniriadi.com/2009/03/membaca-taman-sunyi-sekala.html

Quote tentang seni dan seniman disini
Selengkapnya: Taman Sunyi Sekala (Novel Filsafat) by Aida Vyasa

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas