Tentang Aku

Tuesday 1 December 2009

Selengkapnya: Tentang Aku

Poetry Battle: 220409

Tuesday 5 May 2009

1)
:jee
tertahan diruang hampa
menelan kekosongan
dalam segenap daya terdapat siluet merona
menggumpal mengikat menjadi sampah yang tertimbun dalam aorta

menghisap lekas
dihisap lekas
mengalun bagai udara yang tertekan keras menghempas
tertikam kedalam ruas yang berjejal membiru napas

2)
:rido

kemana kau akan melangkah?
menemani imaji sendiri dan biarkan pikiran orang membusuk sendiri ditelan badai

22 April 2009


*) Eko HM

Puisi terkait disini dan disini
Selengkapnya: Poetry Battle: 220409

Tukeran Links

Wednesday 11 March 2009

Gambar dari http://luthfibanget.blogspot.com/2009/10/tukar-link-gratis.html

Apabila Anda tertarik untuk meletakkan alamat blog Anda disini, silahkan hubungi saya. Jangan lupa menyebutkan nama dan URL blog atau banner Anda. Saya akan menempatkan alamat blog Anda di bawah ini setelah saya menerima konfirmasi bahwa Anda telah memasukkan URL blog saya di blog Anda. Silakan hubungi saya lewat guestbook.

Untuk blog yang berisi puisi-puisi akan saya taruh di Dead Poets Society, untuk blog teman(sering kontak) yang bersifat umum akan saya taruh di Friends, sedang untuk blog umum akan saya taruh saja di Lain-lain. Untuk banner akan saya taruh di Banners.

Terima kasih atas perhatian Anda. Mohon maaf bila ada kekurangan.

Dead Poets Society
Andri Saptono
Budi Setyawan
Dino F Umahuk (blogspot)
Dino F Umahuk (multiply)
Dwi Rastafara (blogspot)
Dwi Rastafara (multiply)
Filesky
Hasan Aspahani
Hilda Rumambi
Hoe Bonela
Inez.dikara
Jee Asha (siteruterubozu)
Johan Bimo Sukoco
Joko Pinurbo (sajaksajak)
Kabut Institusi
Kumpulan Puisi Harian Solopos
Kurniawan Yunianto
Kuyus
Lucia Dwi Elvira
Muzzammil Massa
Nanang Suryadi
Pak Cik Ahmad
Pawon Sastra
perempuansore
poempuisi
Refila Yusra
Rozi Kembara
sastra-indonesia.com
Seorangsenja
Wino SK (funrecord)
Tedi Yusnanda N
Yannie Widjanarko
Yoshi F (blogspot)
Yoshi F (multiply)

Friends
Ana Vitria
Ajoe Rachmasari
Armand
Aveline Agrippina Tando
Bang Ais
Bang Eko Rawins
Chacha - Raysha Assegaf
Dani Azhari
Dapit
Dhika Herlambang
Doni Alfan
Fajar Nugroho
Fika
Gusmel
Haris Firdaus
Ibnu Ansari (Rusa Bawean)
Idha (perisenyum)
Jojo Manifesto
Kuyus
Lya
Lyla
Lynn
Meryn
Nona Tria (mimpikiri)
Mas Iqbal
Mas Mursid Bengawan
Mas Tulus
Michan (kutukansendaljepit)
Mohammad Taufan
Myrna Journey
Putri Amalia Baswedan
Putri Sarinande (Duniaputri)
Radhiana Purisanti
Ratna
Rido
Rie Rie
Riwis Sadati
Sweetybella
Yumaima Brown Sugar
Yudhi Herwibowo

Community
Apresiasi Puisi
Bunga Matahari
Kemudian.com
Koil Killer Klub blog fans
Penulis Indonesia
Sastra Indonesia.net
Titiknol
The Kalongs Family

Link alamat media massa
Selengkapnya: Tukeran Links

Khilaf (Suara Merdeka, 27 November 2005)

Wednesday 4 March 2009

Harian Suara Merdeka Edisi 27 November 2005

maaf beta khilaf
sedari subuh mengkhayal

maaf beta insyaf
erangan anjing membual
lalu kencing di got tanpa syarat
oh puingpuing bali kedua mulai berkarat
dari mana asal beta khilaf?
sedari subuh belum insyaf

Karanganyar

*) Eko HM


Selengkapnya: Khilaf (Suara Merdeka, 27 November 2005)

Jawaku Hilang

jiwa muda jiwanya setansetan merasuki
obrakabrik budaya jawa asli

nyanyian semu surutkan pribadinya
gusti raja kembar berselisih di istana
obrakabrik keraton kasunanan surakarta
ngilu jawaku yang adiluhung, katanya
oh jawaku yang terlupa

tata krama berubah kebaratbaratan
hilang jawaku hilang
oh jangan..

Karanganyar, 10 November 2005

*) Eko HM
 
Selengkapnya: Jawaku Hilang

Ketika Alam Bercampur Limbah

semua yang hadir dalam benakku
memerintahkan 'tuk berbuat sesuatu
aku sadar ketika ia mulai merengek manja
ku tak boleh siasiakannya
betapa ceroboh bila ku tak pedulikannya

awan kini tak begitu tebal mengarak sang lelana
berputih biru menyegarkan isi jiwa
semua dapat merasa damainya alam

putaran rodaroda mesin
memekakkan telinga
menghilir semilir hembusan angin
lalu kubuka mata
kutangkap sekeliling tiap sudut ruangan
semua kosong.. hampa..
hanya bermain angan
lampu minyak tinggal separuh helaan napas
masih teringat kecurangan
aku tersadar ketika bayangbayang menghilang
tapi aku tak bisa mengelak
kenyataankah bisa menghadang
niat kita tuk kehidupan kelak
semua dapat tercipta karya
dan semakin naik asa setengah tiang
semakin panas semakin garang
seluruh sudut bumi terpijak limbah ganas
tiada berputih biru lagi ia
kini tinggal semua menunggu masa kelamnya dunia
kan menunggu berapa lama
ketika alam bercampur limbah
sampai berakhir bersimbah darah

Karanganyar, Ahad 10 Oktober 2005

*) Eko HM

*Versi lomba UNS
DSI SKI FMIPA
Kajian Syair : "Kembalikan Syair sebagai Fungsi Dakwah"
bersama Nassirun Purwokartun (penulis puisi - kartunis) & Afifah Afra Amatullah

16 Oktober 2005 - Ruang Seminar Gd. A FMIPA UNS
Selengkapnya: Ketika Alam Bercampur Limbah

Pemuda yang Berserah Diri

jemari basah oleh jernihnya air sumur
aku mulai niat sholat dhuhur
memohon kepada-Nya ampunan
apalah daya kekuatan badan
kan remuk jua termakan usia
aku mulai mengambil jiwa yang sekarat
hikmah kukecup dari kisah shahabat

antara ujung waktu dengan yang lain
seringlah kumaknai dosa kemarin
habis malam lepas menanti
banyak karatan tiap ruas ulu hati
aku beristighfar..
aku bersabar..
bukanlah aku su'udzon.. berserah diri pada-Mu
uh.. ruh tubuh mulai basah oleh syahdunya lantunan ayat-Mu
"la haula walaquwata illa bilahil 'aliyyil adzim"

malam mulai sirna pengembaraannya
urat menganga hendak berdzikir pada-Mu
seperti jiwa kemarin subuh
tertegun merajam dalam Rahman Rahim-Mu
hidup tak jua berarti apaapa
o sejuknya menyentuh kalbu
fajar menyapa ku tersadar lautan Mahabbah-Mu
aku mulai menata hati menyeluruh

Karanganyar, Ahad 10 Oktober 2005

*) Eko HM

*Versi lomba UNS
DSI SKI FMIPA
Kajian Syair : "Kembalikan Syair sebagai Fungsi Dakwah"
bersama Nassirun Purwokartun (penulis puisi - kartunis) & Afifah Afra Amatullah

16 Oktober 2005 - Ruang Seminar Gd. A FMIPA UNS

Piagamnya (hanya poto kopi, yang asli malah hilang :( dan piala yang patah)
 
Selengkapnya: Pemuda yang Berserah Diri

Poetry Battle: 250109

Thursday 29 January 2009

wayang yang terjejer dan tergolek rapi
lalu berserakan
siapa tahu kisahnya
siapapun tak tahu kisahnya
aku

satria penjuru
memagar dan menebas mengharum marga tenggelam dalam istana kotak
Berlarungkan baja
Segera menghitam kelana

merenggang jarak melupa nama lari kencang terbirit meninggalkan sang dalang
menderadera dalam penggalan napas terakhir
adakah bait yang tersisa

adalah langkah yang terbelenggu rantai berbalok seribu terulur ulur mengitari cincin alam sahaja
seakan menikmati harumnya surgawi
atau hanya indera pencium saja yang sudah rusak

penggelak pelana pemecut dahaga duniawi
walau terasa berat mengalun bersama deraian angin

menerpa lalu merasuk dan mendidih alur nadi
bergema dalam jurang memori yang hampir retak

tentang nirwana dan lembah retak
tentang kisah yang terkoyak

cerita yang tercabik cabik
cerita yang terus mengusik benak telisik

berbaris
larik bagai sisik
meresap dalamdalam disetiap relung jiwa

menyusup di ujung pembuluh
merancap dan merapat dalam otak

meracun dan membelah kepala
meniupkan pahit udara disekitar

berhembus perlahan
lalu mencekik
memutar perlahan
lalu memekik

siapa aku
kamu
mereka
dia
dalam lunglai
tak mampu
tergelepar pekikpun menampik
berderaiderai airmata berjatuhan dari orang sekeliling

tak peduli
jasad telah terguling
siapa mau peduli
nafsu telah tertikam oleh barabara dendam

busuk
menikam
rejam dan merajam
menuju keabadian semu

bukan salahku
bukan salahmu
lantas untuk siapa airmata itu?

bukan untuku
dan bukan untukmu
sungguh nista apalagi yang kan tercipta

tak dapat dikata
dan tak dapat di eja
biarkan saja waktu berembus disekitar kita dan kita pun terlarut ikut

Ruang Maya, 250109

*) Zarazy(tegak) - Ekohm Abiyasa(miring)
Selengkapnya: Poetry Battle: 250109

Poetry Battle: 170109

menjelang senja
rona cakrawala jingga

menghinggap dalam pandang
sejagad remang
menghantar kenang

terusik dalamdalam dan kuatkuat dalam memori tua
tersimpan rapat dalam lemari
tergantung serobek memory
pekat
cekat
pasak tak terpatri

diam saja
hati ingin keluar menapak gunung bayang
terpaku
kaku
sekelebat
layang pandang
tak bergeming

lantas menuju ruang hampa
menatak aksara
yang tak bisa di eja

tersungkur jatuh meniup lilin gelap
tak bersua
tanganpun kelu
gelap
bermaya

berkerlipkerlip mengisyaratkan sesuatu
rahasia di balik
manisnya sembilu

mengenang membanjir di otak dan sepertinya menikamnikam
remuk rejam yang terus berkubang

sampai kapan duka berkumandang
miris meliris terus menggenang
tak tau kapan kan jadi
terang

tersungkur jatuh lagi dalam bayang
keluh dan peluhpun bermalam pada jurang

ya
rasanya hendak mengulangulang kesalahan
kesalahan
tak terulang namun nasib tak bisa di sayang

terbenam tenggelam segala kerinduan
rindu yg terus mencengkeram
sukma

Ruang Maya, 170109

*) Zarazy(tegak) - Ekohm Abiyasa(miring)
Selengkapnya: Poetry Battle: 170109

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas