(Fiksimini) Kalongs Kecil Bertanya pada Induknya

Monday 27 February 2012

Suatu saat ada kalong kecil bertanya pada induknya.
"Mak, bapak kemana?"
"Hm.. Bapak lagi nyari makan nak," Si Ibu sedikit gugup.
"Owh, buat adek dan mamak yah?"
"Masih lama gak mak bapak pulangnya?"
"Entahlah nak, kita tunggu saja.."

Ngelus-ngelus anaknya yang kebingungan nyari selimut. Diluar sedikit gerimis bertabur coklat eh kabut.

Jakal KM 14 Jojga, 27 Februari 2012

*) Ekohm Abiyasa

Credit to The Kalongs Family
Selengkapnya: (Fiksimini) Kalongs Kecil Bertanya pada Induknya

(Fiksimini) Menikmati Sendiri

Friday 24 February 2012

Mungkin berdiam lebih baik, kala saatnya tepat. Dan memang kita harus memilih sikap pada waktu yang tepat atau pas. 

Mungkin ini hanya sebatas harapku saja. Tak menjadi nyata. Huft, betapa capek kalo dibayangkan. Diamlah aku dalam kesendirian. Aku tak menginginkan kesedihan hanya memikirkan sesuatu yang tak pasti. Yang jelas aku hanya menikmati suasana hati ini. Entah bagaimana nantinya. Sesuai harap atau tidak, bukan urusanku.

Mungkin harapku, kan membawamu warnai hari yang cerah.

Jakal KM 14 Jogja, 24 Februari

*) Ekohm Abiyasa
Selengkapnya: (Fiksimini) Menikmati Sendiri

Poetry Battle: Sabudi (Sastra Budaya Indonesia)

Saturday 18 February 2012

ah kau perang yang berkecamuk
jangan pernah berhenti terpuruk
teruslah bangkit
hingga pucuk tersulit
dan debu kan mereda
saat kau berada diatasnya

SABUDI (sastra budaya indonesia)
mari kita jaga bersama!

ya, menemu senyum diatas bukit
memberi obat penawar atas rasa sakit
pasti menyenangkan memiliki tali hati
dia berkumandang penuh dimalammalam sunyi, memenuhi mimpi


Ruang Maya, 15 Februari 2012

*) Moestoain (tegak) - Ekohm Abiyasa (miring)

Pepuisian diambil dari sini.
Selengkapnya: Poetry Battle: Sabudi (Sastra Budaya Indonesia)

Poetry Battle: Kota yang Seperti Hatimu

Sunday 5 February 2012

kembali ke kota itu
hanya untuk menemui gerimis, jalanan sepi, dan rumah-rumah tua
selebihnya hanya kekosongan yang ramai. seperti hatimu

diujung pintu hati ini, terbuka untuk kau sambangi
merindukan ketukan dari jemarimu
ketika malammalam jua merambati sekeliling
kau ayunkan senyum simpul malumalu

diujung malam nanti, kuhadiahkan segenap butir rindu yang kumiliki
betapa hangat canda yang kulihat darimu
sehangat pesona jingga membelah waktu dua keping
kau masih suka menebar senyum manis itu

oh, isilah hati ini dengan segenap pasir rindu
jauh debu kian beterbangan
mengucap kata, selamat datang kekasihku
dan kau menggenggam cahaya dipenghujung malam


Ruang Maya, 5 Februari 2012

*) Jee Asha (tegak) - Ekohm Abiyasa (miring)

Taken from Jee's blog
Selengkapnya: Poetry Battle: Kota yang Seperti Hatimu

(Fiksimini) Teka-teki

Saturday 4 February 2012

Seseorang berlari-lari. Seperti ada yang membuntutinya. Bayang-bayang hitam. Kemudian seseorang itu memaki dirinya sendiri. Gemparlah sekeliling. Seorang tua tergopoh-gopoh menghampirinya. Dengan mata yang tajam seseorang itu membalas kedatangannya. Malam yang sunyi. Mencekam. Kabut beterbangan.

Seseorang itu bercakap-cakap dengan siapa? Atau jangan-jangan "dia" yang pernah muncul dipermukaaan saya? Kenapa semua ini begitu penuh teka-teki?

Dan seulas senyum memancar dari seberang jendela. Entah senyum milik siapa? Nenek, sehatkah kau disana? Oh mengapa juga aku selalu terbayang wajah-wajah nenekku. 

Dada dan kepalaku penuh sesak oleh teka-teki.

Jakal KM 14 Jogja, 4 Februari 2012

*) Ekohm Abiyasa
Selengkapnya: (Fiksimini) Teka-teki

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas