hanya untuk menemui gerimis, jalanan sepi, dan rumah-rumah tua
selebihnya hanya kekosongan yang ramai. seperti hatimu
diujung pintu hati ini, terbuka untuk kau sambangi
merindukan ketukan dari jemarimu
ketika malammalam jua merambati sekeliling
kau ayunkan senyum simpul malumalu
diujung malam nanti, kuhadiahkan segenap butir rindu yang kumiliki
betapa hangat canda yang kulihat darimu
sehangat pesona jingga membelah waktu dua keping
kau masih suka menebar senyum manis itu
oh, isilah hati ini dengan segenap pasir rindu
jauh debu kian beterbangan
mengucap kata, selamat datang kekasihku
dan kau menggenggam cahaya dipenghujung malam
Ruang Maya, 5 Februari 2012
*) Jee Asha (tegak) - Ekohm Abiyasa (miring)
Taken from Jee's blog
0 Komentar:
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)