menjelang senja
rona cakrawala jingga
menghinggap dalam pandang
sejagad remang
menghantar kenang
terusik dalamdalam dan kuatkuat dalam memori tua
tersimpan rapat dalam lemari
tergantung serobek memory
pekat
cekat
pasak tak terpatri
diam saja
hati ingin keluar menapak gunung bayang
terpaku
kaku
sekelebat
layang pandang
tak bergeming
lantas menuju ruang hampa
menatak aksara
yang tak bisa di eja
tersungkur jatuh meniup lilin gelap
tak bersua
tanganpun kelu
gelap
bermaya
berkerlipkerlip mengisyaratkan sesuatu
rahasia di balik
manisnya sembilu
mengenang membanjir di otak dan sepertinya menikamnikam
remuk rejam yang terus berkubang
sampai kapan duka berkumandang
miris meliris terus menggenang
tak tau kapan kan jadi
terang
tersungkur jatuh lagi dalam bayang
keluh dan peluhpun bermalam pada jurang
ya
rasanya hendak mengulangulang kesalahan
kesalahan
tak terulang namun nasib tak bisa di sayang
terbenam tenggelam segala kerinduan
rindu yg terus mencengkeram
sukma
Ruang Maya, 170109
*) Zarazy(tegak) - Ekohm Abiyasa(miring)
0 Komentar:
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)