(Lembaga Bhinneka) Lomba Menulis Cerpen, Essay dan Puisi Lingkar Puisi dan Prosa | DL 1 Desember 2012

Tuesday, 13 November 2012

Oleh Dianna Firefly


 Dunia dikejutkan oleh berita tentang seorang anak perempuan dari Pakistan berumur 14 tahun, Malala Yousufza. Gadis kecil ini tak berdaya, bergelimang darah, setelah ditembak oleh Militan Taliban di negara tempatnya menancapkan pemikiran-pemikiran cerdas dari kepala ranum yang berkerudung indah. Apa yang membuat Malala menjadi sasaran kemarahan Militan Taliban ini? Gadis cemerlang ini menulis di dalam blognya dan aktif menyebarkan ide-ide tentang pendidikan bagi anak perempuan. Diapun mengkritisi kegiatan kelompok-kelompok militan di negaranya.

Seorang feminis, pegiat kemanusiaan dari India, Kamla Bhasin, menulis sebuah puisi yang berjudul "Because I am a girl I must study". Puisi ini berbentuk percakapan seorang ayah dengan anak perempuannya mengenai mengapa si ayah harus menyekolahkan anak perempuannya, sedangkan dia mempunyai banyak anak lelaki yang lebih baik disekolahkan. Anak perempuan itu menjawab dalam salah satu argumennya, "Knowledge brings new light, so I must study. To make a world where girls belong, I must study.

Kita tutup lembaran perjuangan Malala Yousufza dan Kamla Bhasin lalu melihat dan memikirkan kembali kasus-kasus pelanggaran hak-hak perempuan yang terjadi di Indonesia. Kasus yang menimpa Putri di Aceh seharusnya dapat menjadi cermin nurani bangsa Indonesia mengenai kemerdekaan perempuan Indonesia. Putri yang belia memilih bunuh diri demi menjaga nama baik keluarganya setelah difitnah menjual diri.

Berdasarkan petisi yang diajukan NH Handayani (change.org), tahun 2011 di Bengkulu terjadi perkosaan pada seorang siswi yang akan menghadapi ujian akhir. Pihak sekolah mengeluarkannya karena telah dianggap melakukan tindakan asusila dan membuat citra sekolah buruk. Proses mediasi telah diupayakan dan mendapatkan dukungan dari beberapa lembaga non pemerintah dan pemerintah seperti KPAI, Kementerian PP & PA, Kepala Badan PP & PA namun tak digubris pihak sekolah. Alasannya adalah sekolah memiliki otonomi untuk mengambil keputusan terkait dengan peraturan di sekolahnya. Tanggal 8 September 2012 dan 8 Oktober 2012 terjadi kasus yang sama di Jawa Timur dan Depok. Dalam kasus ini, korban perkosaan seharusnya mendapat dukungan dan penerimaan masyarakat agar dapat melanjutkan pendidikan dan hidupnya, namun sering kali terjadi sebaliknya, korban malah diintimidasi dan dikucilkan.

Anggota Lingkar Puisi dan Prosa yang secerah mentari,
Para admin Lingkar Puisi dan Prosa – Lembaga Bhinneka terinspirasi dengan keteguhan Malala yang muda dan ketajaman Kamla Bhasin nan senja dalam menyuarakan pendidikan bagi kaumnya, keputusan Putri untuk menjaga nama baik keluarga dan stigma-stigma pada korban pemerkosaan memunculkan banyak pertanyaan seperti:
Apakah yang terjadi di negara Malala sedang terjadi pula di sekitar kita? 
Apa yang bisa kita usahakan untuk menyuarakan kepedulian kita terhadap maraknya kekerasan dan kesenjangan penerimaan hak pada perempuan di Indonesia? 
Apa yang bisa kita usahakan untuk menyuarakan kepedulian kita terhadap perempuan Indonesia di dalam dan di luar negeri?
Bagaimana stereotype masyarakat Indonesia mengenai kemerdekaan perempuan Indonesia?

Mari jawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan mengirimkan karya anda melalui Lomba Puisi dan Cerpen yang kami selenggarakan dengan tema: Suarakan Hak-hak Perempuan”

Ketentuan Lomba:
A. Ketentuan Umum
1. Lomba dibuka untuk umum (WNI/WNA) dan naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia.
2. Peserta telah bergabung dalam grup Lingkar Puisi dan Prosa – Lembaga Bhinneka dan twitter @LembagaBhinneka.
3. Waktu pengumpulan naskah : 1 November 2012 (00.00 WIB) – 1 Desember 2012 (Pukul 20.00 WIB.)
4. Peserta wajib menyebarluaskan informasi lomba ini.
5. Peserta hanya boleh mengikuti satu jenis lomba dan mengirim satu naskah terbaik.
6. Karya merupakan karya asli bukan saduran dan belum pernah dikirim dan diikutkan pada lomba atau media massa.
7. Peserta mengirim dua file dalam satu email. File pertama berupa naskah yang diikutkan dalam lomba. File kedua berisi biodata narator.
8. Naskah Cerpen dan Essay dikirim ke email Lembaga Bhinneka lingkarpuisiprosa@gmail.com dalam attachment dengan subjek Nama-Judul-Jenis Lomba (C/E), sedangkan naskah Puisi dikirim ke email artherpantherolii@yahoo.co.id dengan subjek Nama-Judul (Puisi).

B. Ketentuan Khusus
1. Cerpen
a. Naskah diketik pada kertas A4 dengan margin 4-4-3-3 (Kanan-Atas-Kiri-Bawah), jenis huruf Times New Roman 12 (tidak ada perbedaan jenis dan ukuran huruf dalam bagian naskah), dan spasi 1,5.
b. Panjang naskah 4-10 halaman.

2. Essay
a. Naskah diketik pada kertas A4 dengan margin 4-4-3-3 (Kanan-Atas-Kiri-Bawah), jenis huruf Times New Roman 12 (tidak ada perbedaan jenis dan ukuran huruf dalam bagian naskah), dan spasi 1,5.
b. Panjang naskah 1-4 halaman. c. Naskah dilengkapi dengan daftar referensi bila naskah berisi data atau teori.

3. Puisi
a. Naskah diketik pada kertas A4 dengan margin 4-4-3-3 (Kanan-Atas-Kiri-Bawah), jenis huruf Times New Roman 12 (tidak ada perbedaan jenis dan ukuran huruf dalam bagian naskah), dan spasi 1.
b. Panjang naskah 1 halaman.

C. Pengumuman Hasil Lomba dan Hadiah
1. Hasil lomba akan diumumkan pada tanggal 8 Januari 2013
2. Hadiah
Juara 1 : Rp. 400.000,00 + Buku
Juara 2 : Rp. 200.000,00 + Buku
Juara 3 : Rp. 100.000,00 + Buku
Sertifikat untuk 5 besar masing-masing jenis lomba.

Selamat berkarya!

TIM PELAKSANA LOMBA
Koordinator Lomba : Dianna Firefly     
1. Cerpen         : Tha Artha dan Haz Algebra
2. Puisi            : Arther Panther Olii dan Dianna Firefly
3. Essay            : Do Ro dan Hendri Yulius
(Pertanyaan dan lain-lain ditujukan melalui grup Lingkar Puisi dan Prosa - Lembaga Bhinneka)

Salam,

ADMIN LPP-LB

Sumber note facebook

0 Komentar:

Post a Comment

Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.

Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas