Twitter + Facebook
Ruang Arsip
-
►
2015
(26)
- April 2015 (6)
- March 2015 (8)
- February 2015 (8)
- January 2015 (4)
-
►
2014
(93)
- December 2014 (2)
- October 2014 (4)
- September 2014 (1)
- August 2014 (6)
- July 2014 (9)
- June 2014 (7)
- May 2014 (4)
- April 2014 (15)
- March 2014 (6)
- February 2014 (13)
- January 2014 (26)
-
►
2013
(126)
- December 2013 (8)
- November 2013 (4)
- October 2013 (11)
- September 2013 (7)
- August 2013 (6)
- July 2013 (12)
- June 2013 (32)
- May 2013 (19)
- April 2013 (2)
- March 2013 (13)
- February 2013 (4)
- January 2013 (8)
-
►
2012
(294)
- December 2012 (18)
- November 2012 (48)
- October 2012 (117)
- September 2012 (2)
- August 2012 (1)
- July 2012 (1)
- June 2012 (3)
- May 2012 (5)
- April 2012 (42)
- March 2012 (24)
- February 2012 (5)
- January 2012 (28)
-
▼
2011
(18)
- December 2011 (5)
- November 2011 (2)
- October 2011 (7)
- September 2011 (2)
- May 2011 (2)
-
►
2010
(2)
- October 2010 (2)
-
►
2009
(9)
- December 2009 (1)
- May 2009 (1)
- March 2009 (5)
- January 2009 (2)
-
►
2008
(5)
- September 2008 (1)
- August 2008 (2)
- February 2008 (2)
-
►
2007
(4)
- December 2007 (4)
Ruang Sunyi
Ruang Pengunjung
Translate
Poetry Battle: Sepotong Senja di Pagi Hari
Monday, 31 October 2011
engkau mengirimiku sepotong senja di pagi hari
saat kaca jendela mobil yang kutumpangi masih di bekasi
embun dan jejak gerimis disepanjang jalan
dan kita bisa menikmati bersamamemesan senja diufuk hatiberguling dalam keindahan rona jinggamemendam ketiadaan dalam kerenyahan tawatawa yang melupa sunyi
alangkah indahnya jika setelah fajar menapak pagi
kemudian tenggelam menjadi senja dalam waktu yang satu
bukankan mereka sama-sama jingga?
sama-sama awal dari segala waktu yang menyembunyi sunyi?
adakalanya senyum buat seseorang yang dirundung...
Diposkan oleh Unknown di 10/31/2011 09:14:00 am 0 Komentar
Label poetry battle
Poetry Battle: Senja di Kotamu
aku masih ingat semburat jingga yang menembus kacakaca jendela di dalam bus yang kita tumpangi
engkau duduk di sebelahku,
hanya diam mengeja letih di balik kedua kelopak matamu yang tertutup
dan aku hanya tersenyum menikmati senjakala sambil menghitung waktu dan jarak
ah, senja di kotamu selalu penuh kisah ya
semburat memainkan kata atau jemari di kaca jendela rumah
kian tenggelam rona jingga
dia tetap setia pada lelaguan amarah
yang tertimbun dalam dada
Ruang Maya, 31 Oktober 2011
*) Jee(tegak) - Ekohm Abiyasa(miring)
From her...
Diposkan oleh Unknown di 10/31/2011 07:57:00 am 0 Komentar
Label poetry battle
Poetry Battle: Kesetiaan dan Pencundang
Sunday, 30 October 2011
aku ingin kau menemaniku hingga tuhan memanggil
walau usia berjarak asia dan afrika
namun aku tetap setia..
setia yang berjarak atau bertepiluka menganga tiada pedulipada apa diri membasah hatiditemaram senja yang menyeret birahi
hingga pulau berkembang biak dan gunung tumbuh dewasa
meski pula menelan pil pahitsegalanya kadang terasa rumitwaktu-waktu yang terserat membunuh pelansiapa pencundang?
nurani yang mengerti hati yang tahu siapapun itu kehidupan akan menjawabnya
seperti keterasingan adanya
mereka tak tahu siapa sesungguhnya sunyi
kita...
Diposkan oleh Unknown di 10/30/2011 06:20:00 am 0 Komentar
Label poetry battle
Poetry Battle: Cinta Bagiku
Saturday, 15 October 2011
bagiku cinta sederhana saja
melihatmu tersenyum bagaimanapun caranya
itu cukup
dan akupun punya cara yang sederhana pula
menuliskan namamu dalam lembar kertaskertas sudah cukup rasanya
namun apakah kita hanya cukup berdiam menuntut angin yang berlalu lalang membawa butirbutir cinta
sementara kita hanya tersenyum dalam keengganan meraihnya
apakah cinta masih harus disampaikan
jika lambaian tangan sudah pasti dia berikan
cintaku adalah doa yang tak putus-putus
cintaku adalah diam
melihat dari kejauhan
itu cukup
kadang...
Diposkan oleh Unknown di 10/15/2011 05:55:00 pm 0 Komentar
Label poetry battle
(Fiksimini) Nenek Penjual Gethuk
Thursday, 6 October 2011
Pagi-pagi benar simbah itu berjalan menuju pasar. Berbekal seperangkat tengggok dan gethuk made in sendiri. Aku menelan lidah sendiri. Berasa tertimpa benda besar dan berat kepala ini. Betapa hidup berjalan tiada henti.
Karanganyar, 6 Oktober 2011
*) Ekohm Abiya...
Diposkan oleh Unknown di 10/06/2011 08:31:00 am 0 Komentar
Label fiksiminiku
Kumpulan Kutipan Pramoedya Ananta Toer
Tuesday, 4 October 2011
"Tak mungkin orang dapat mencintai negeri dan bangsanya, kalau orang tak mengenal kertas-kertas tentangnya. Kalau dia tak mengenal sejarahnya. Apalagi kalau tak pernah berbuat sesuatu kebajikan untuknya." (Minke, 202) Sumber.
"Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai." (Magda Peters, 233) Sumber.
Lebih lengkap:
https://www.goodreads.com/author/quotes/101823.Pramoedya_Ananta_Toer
http://contoh.org/kumpulan-kutipan-pramoedya-a...
Diposkan oleh Unknown di 10/04/2011 02:07:00 pm 0 Komentar
Label pramoedya ananta toer, quotes
Poetry Battle: Jurang dan Kesetiaan
Sunday, 2 October 2011
jangan dekat-dekat jurang
aku takut bila kamu jatuh terlalu dalam aku tak bisa lagi menarikmu keluar
Uchi
ya biarkan saja
Musayka
bila aku membiarkannya, aku akan kehilangan dia selamanya
Uchi
butuh waktu lama untuk mengeluarkan aku dari jurang itu
kau tahu? apa makna kesetiaan?
ya kau tahu, tapi semua berubah ketika negara api menyerang..
Ekohm
kau tidak seharusnya jatuh kalau begitu
Uchi
maka kaupun memegang erat tangannya
tak ingin dia pergi untuk selamanya
bukankah hati ini akan terlalu risau bila harus mengenangmu
ketika hujan...
Diposkan oleh Unknown di 10/02/2011 08:36:00 pm 0 Komentar
Label poetry battle
Subscribe to:
Posts (Atom)