Poetry Battle: Cinta Bagiku

Saturday 15 October 2011

bagiku cinta sederhana saja
melihatmu tersenyum bagaimanapun caranya
itu cukup

dan akupun punya cara yang sederhana pula
menuliskan namamu dalam lembar kertaskertas sudah cukup rasanya
namun apakah kita hanya cukup berdiam menuntut angin yang berlalu lalang membawa butirbutir cinta
sementara kita hanya tersenyum dalam keengganan meraihnya

apakah cinta masih harus disampaikan
jika lambaian tangan sudah pasti dia berikan
cintaku adalah doa yang tak putus-putus
cintaku adalah diam
melihat dari kejauhan
itu cukup

kadang pula kita harus melempar dadu
tapi
kadang pula kita berdiam menganyam yang kita cintai dengan haru

di sini
lewat kediaman ini
aku sedang membangun syarat-syarat
kediamanku harus ditukar dengan sesuatu yang paling kuinginkan
kebahagianmu
tidak ada yang lain
itu saja cukup

dan jalan kita membentang luas
namun tetap meyakini akan satu hal
bahwa cinta dapat disemat dalam hati yang merindu hujan desember dua belas
keyakinan mengurai jalanjalan terjal

Ruang Maya, 15 Oktober 2011

*) Uchi(tegak) - Ekohm Abiyasa(miring)

0 Komentar:

Post a Comment

Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.

Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas