aku masih ingat semburat jingga yang menembus kacakaca jendela di dalam bus yang kita tumpangi
engkau duduk di sebelahku,
hanya diam mengeja letih di balik kedua kelopak matamu yang tertutup
dan aku hanya tersenyum menikmati senjakala sambil menghitung waktu dan jarak
ah, senja di kotamu selalu penuh kisah ya
semburat memainkan kata atau jemari di kaca jendela rumah
kian tenggelam rona jingga
dia tetap setia pada lelaguan amarah
yang tertimbun dalam dada
Ruang Maya, 31 Oktober 2011
*) Jee(tegak) - Ekohm Abiyasa(miring)
From here.
engkau duduk di sebelahku,
hanya diam mengeja letih di balik kedua kelopak matamu yang tertutup
dan aku hanya tersenyum menikmati senjakala sambil menghitung waktu dan jarak
ah, senja di kotamu selalu penuh kisah ya
semburat memainkan kata atau jemari di kaca jendela rumah
kian tenggelam rona jingga
dia tetap setia pada lelaguan amarah
yang tertimbun dalam dada
Ruang Maya, 31 Oktober 2011
*) Jee(tegak) - Ekohm Abiyasa(miring)
From here.
0 Komentar:
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)