Dalam gelaran Festival Sastra Solo 2014 (22-23 Februari 2014) memperingati keajaiban usia Pawon Sastra yang ketujuh.
Catatan Perjalanan Rindu
rindu mengelupas
mengampas bias
musim-musim meranggas
selinting nyawa
di tubir malam-malam
mengais wajah-wajah siang
seperti rokok yang sebatang
ujung jalan Solo-Yogya
rel-rel kereta mengerang
asap-asap berdesing
derit-derit hujan mencengkeram
perjalanan rindu yang asing
di kota hujan bermukim
wajahmu
Solo-Yogya, Oktober 2013
Daftar para pengisi "Solo dalam Puisi":
http://festivalsastrasolo2014.blogspot.com/2014/02/para-pengisi-antologi-solo-dalam-puisi.html
http://festivalsastrasolo2014.blogspot.com/2014/02/solo-dalam-puisi.html
Catatan Perjalanan Rindu
rindu mengelupas
mengampas bias
musim-musim meranggas
selinting nyawa
di tubir malam-malam
mengais wajah-wajah siang
seperti rokok yang sebatang
ujung jalan Solo-Yogya
rel-rel kereta mengerang
asap-asap berdesing
derit-derit hujan mencengkeram
perjalanan rindu yang asing
di kota hujan bermukim
wajahmu
Solo-Yogya, Oktober 2013
Daftar para pengisi "Solo dalam Puisi":
http://festivalsastrasolo2014.blogspot.com/2014/02/para-pengisi-antologi-solo-dalam-puisi.html
http://festivalsastrasolo2014.blogspot.com/2014/02/solo-dalam-puisi.html
0 Komentar:
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)