Dewi “Dee” Lestari : Hadiah Terbesar untuk Sang Penulis

Tuesday 10 April 2012

Untuk menjadi penulis yang berhasil tentu dibutuhkan perjuangan panjang. Di dalamnya ada kerja keras dan kerja cerdas. Waktu, tenaga, uang, dan  terutama pemikiran,  banyak disedot  untuk pencapaiannya. Tidak ada jalan instant agar seseorang  bisa menjadi penulis sukses.
 
Perjuangan panjang itu tentu pantas mendapatkan hadiah, hadiah dari kehidupan. Lalu, apa saja hadiah-hadiah yang didapatkan para penulis yang berhasil dalam kariernya? Apa pula hadiah terbesarnya? Inilah dia.Pertama-tama, sebuah hadiah yang menyenangkan, yakni  dimuatnya tulisan di koran/majalah. 

Keberhasilan menembus koran/majalah merupakan salah satu tahapan penting sebagai wujud keberhasilan bagi seorang penulis yang tengah memantapkan karier kepenulisannya. Kalau sebuah artikel dikirim ke sebuah media massa dan kemudian berhasil dimuat, duh alangkah gembira rasahanya hati. Hal ini bisa menjadi penyemangat yang luar biasa untuk meraih kesuksesan berikutnya.
 
Hadiah kedua, berupa honorarium yang datang belakangan. Mungkin jumlahnya tidak seberapa, tapi tetap menyenangkan. Honor itu menjadi begitu berharga karena diperoleh dengan usaha keras. Ada kegembiraan kalau pada suatu ketika Pak Pos datang dan berujar: “Pak/Bu, ini ada wesel dari koran/majalah.”
 
Lalu, hadiah ketiga, berupa sms atau telepon dari seorang teman. Dari seberang, seorang sahabat berkata: “Hei, kawan, saya sudah baca tulisanmu di koran/majalah hari ini. Bagus. Selamat ya, sukses.” Mendapatkan ucapan selamat dan dukungan seperti itu, siapa juga tidak senang. Atensi semacam ini bisa menjadi penyemangat untuk meraih keberhasilan-keberhasilan berikutnya.
 
Hadiah keempat? Ini mungkin terbilang hadiah terbesar untuk penulis sekaligus bagi kemuliaan hidup manusia. Novelis Dewi Lestari yang lebih dikenal dengan nama ngetop, Dee, punya pendapat tentang hadiah terbesar ini. Ia bilang, bahwa hadiah terbesar sebagai  penulis adalah ketika karyanya dapat menyentuh, bahkan mengubah hidup pembacanya.

Tentu saja untuk menyentuh pembaca, apalagi mengubah hidup pembaca, bukanlah perkara gampang. Tetapi, itulah hadiah terbesar bagi  seorang penulis yang pantas  diperjuangkan. Siapa mau melangkah mendapatkannya? 

0 Komentar:

Post a Comment

Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.

Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas