Chapter 3: Ketika Hidup Itu Sebuah Pilihan

Thursday, 22 March 2012

Maka akan ku pilih sesuai naluri dan hati nuraniku. Sebab antara aku dan kau pastinya berbeda. Pun kau dengan dia atau mereka pastinya juga berbeda pula. Hanya dengan keyakinan sendiri kita memilihnya.

Sudah terlanjur 'nyemplung' kedalam telaga. Basah jadinya, sekalian saja aku mandi dan menyelam. Berkeliaran dan berpetualang dalam sunyi malam. Melanglang dunia. Menjelajahi alam mimpi dan batin. Lalu aku meraih sedikit kayuh buat kukebut. Menggapainya ternyata tak semudah yang kubayangkan. Namun sepertinya tinggal melangkah saja. Tanpa perlu ragu, tanpa keraguan. Yakinlah!

Tiap malam adalah pelajaran buat kita. Merenung dan bahkan meratap akan perbuatan selama ini, selama hari tadi. Sebab siang hari adalah duri-duri bertebaran lewat mulut-mulut nista. Dan malam banyak petuah bijak. Tinggal pilih dan pahami.


Karanganyar, 16 Juli 2009

Menikmati keadaan. Menuju sebuah kebaikan. Hidup bukannya apa-apa kalau kita tak melakukan apa-apa yang terbaik buat kehidupan kekal nanti. Melangkahlah dengan yakin dan pasti. Senyum kan kau raih. Insya Allah.

0 Komentar:

Post a Comment

Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.

Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas