Sumber facebook He Benyamine |
Prolog
Agenda Poetry in Action bulanan di Panggung Bundar Mingguraya, bulan ini menjadi tempatan Roadshow III Puisi Menolak Korupsi yang merupakan roadshow 85 penyair Indonesia, yang sebelumnya singgah di Blitar dan Tegal, lalu Kota Banjarbaru dan seterusnya di kota-kota lain di Indonesia. Di Kota Banjarbaru mengangkat tema: “Mereka telah menghisap sampai ke tulang-tulang, karena kau manusia?”, yang insya Allah dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2013, pukul 20:30 s/d Selesai. Terbuka sumbangan untuk pengisi acara, musikalisasi, baca puisi, teater (petilan), monolog, dan lainnya.
Tema di atas adalah dicuplik dari dua puisi dalam buku Puisi Menolak Korupsi (2013). Puisi Arsyad Indradi yang berjudul Pohon Para, “karena kau manusia?” dan puisi Ali Syamsudin Arsi yang berjudul Mereka Telah, “mereka telah menghisap sampai ke tulang-tulang”. Sedangkan para penyair roadshow ke Kota Banjarbaru hingga saat ini adalah Sosiawan Leak, Heru Mugiarso, Rama Dinta, Wage Tegoeh Wijono, dan juga yang sedang proses merencanakan, di antaranya Wardjito Soeharso, Suyitno Ethexs, Sastra Riau, Handry Tm, Enthieh Mudakir, Dwiery Santoso, dan lain-lain yang sedang mengupayakannya.
Pada acara ini, mengundang sanggar/komunitas untuk menampilkan poster atau banner atas nama sanggar/komunitas masing-masing dengan mengacu pada tema acara. Silakan ekspresikan penolakan atau perlawanan terhadap korupsi melalui media poster atau banner, yang akan ditampilkan sekitar Panggung Bundar Mingguraya. Pada sore, pukul 16:00, acara bincang ringan tentang topik di atas sekaligus milad Tabloit Urbana, bertempat di Mingguraya.
Korupsi, di negeri ini, seperti bagian dari hiburan saja, dan pelakunya tampil sebagaimana orang pada umumnya; normal-normal saja. Nampak bagai sedang berperan sebagai tokoh-tokoh dalam dunia hiburan, seakan berkata beginilah tokoh antagonis. Kebusukan tiada lain dari keadaan tuntutan peran belaka, dan para koruptor ketika hadir di ruang-ruang keluarga melalui televisi tampil dengan senyum yang tak terlihat kebusukannya.
Puisi menolak korupsi! Gerakan menolak korupsi dengan media puisi merupakan gerakan kultural dan moral, yang menyadari tak berdayanya negera dan bangsa dalam mewujudkan kebajikan publik dan kesejahteraan yang berkeadilan ketika korupsi seakan menjadi pilihan paling mudah dan tercepat di negara ini bagi manusia Indonesia.
Anda dipersilahkan mengungkapkannya lewat puisi atau penampilan teater (petilan)/monolog, tentu sangat membanggakan jika Anda membacakan puisi karya Anda sendiri, namun silakan membacakan puisi karya orang lain atau Anda yang menulis puisinya dan teman Anda yang membacakannya.
Penyelenggaraan kegiatan ini terlaksana atas dukungan donasi banyak pihak. Donasi atau hadiah (buku) dapat diserahkan langsung pada saat acara, atau menghubungi pelaksana (Hp. 05117480441 atau 085246955352). Sound system acara donasi dari Dewa Pahuluan (Fitri Zamzam), Radius Ardanias Hadariah, Kalsum Belgis; yang mengharapkan donasi untuk menambah peralatan lainnya. Bulan Mei 2013, donasi dari Dewa Pahuluan (Fitri Zamzam) dan Iberamsyah Barbary, dan Kalsum Belgis; terima kasih, juga kepada penyumbang hadiah buku serta berbagai pihak yang terlibat hingga terlaksananya acara.
Bagi Anda yang berkenan membawa makanan ringan (kudapan) dipersilakan, atau ada yang mau memberikan hadiah berupa buku atau bentuk lainnya akan menambah kebahagiaan bersama. Bila ada yang berminat menjadi volunter dalam acara ini sangat diharapkan. Juga sumbangan acara dari dangsanak sabarataan yang disesuaikan tema acara dan dikoordinasikan sebelumnya.
Kehadiran Dangsanak Sabarataan adalah puisi itu sendiri.
(Akademi Bangku Panjang Mingguraya)
Cc: Turut mengundang:
Dewan Kesenian Kota Banjarbaru.
Sumber
https://www.facebook.com/events/346496718786338/
ROAD SHOW III, PUISI MENOLAK KORUPSI, DI BANJARBARU
Berita
http://sawali.info/2013/06/06/penyair-indonesia-asal-kalimantan-selatan-dalam-buku-puisi-menolak-korupsi/ atau http://networkedblogs.com/LVChL
Upcoming..
0 Komentar:
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)