Poetry Battle: Melebur Satu

Monday 29 October 2012

melebur jadi satu
bersama deru nafas semesta di bawah pendar lembut sang bulan
semesta bersuara jika kamu mau mendengarnya

semedi di tapal malam

memahami diri

membaca gejala

meremang duka

meminang sunyi

menjalin rasa padaNya

mempercakapkan rasa dan nasib

dalam lirih lagu malam

(mengasah otak dan melepas penat)
selirih sesuara angin dan gemericik air


bertabur nada semesta

terserap dalam poripori masuk lebih ke dalam hati

Ruang Maya, 29 Oktober 2012

*) Riwis Sadati(tegak) - Ekohm Abiyasa(miring)

Taken from facebook.

2 Komentar:

riuusa said...

waaaaaaah.... ternyata bagus juga hasilnya ya :)

Unknown said...

heheh, ya beginilah..

Lanjut?

:D

Post a Comment

Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.

Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas