Klik gambar untuk ukuran besar. |
aku lupa
asal mula matahari jingga yang kau benamkan
di kedua tanganku
ia menyisir sendiri jalan menuju telapak hati
tanpa aku sadari dan aku perintahkan
ia mengendap dan bertunas di dalamnya
sebingkai kisah kenangan
yang kau urai pada debur air matamu
berharap keajaiban tanganku membelai
tanpa kau pinta pun
tanganku sedia memapah duka matahari
2013
Sekerat Batu
kau berjalan lebih jauh dari yang kukira
membengkak kaki berdarah
kamu, pengembara sunyi
kemana hati itu akan kau tambatkan?
kepada perempuan sunyikah? atau kau sudah punya kekasih lain
atau tujuan tempat bersandar lelahmu
lihatlah, keringat darah berceceran di tanah
kau kehabisan darah, kawan
dengan apa kau akan melanjutkan perjalanan ini
sisa tenaga dan bekal tak cukup buat kau sesap hari ini
istirahatlah sejenak pada dinding batu itu
mereka menyambutmu dengan senang
barangkali mereka juga akan memberimu perbekalan
pemanggul batu
astaga, kau ikat sekerat batu di perutmu
sebagai pengganjal ego, katamu?
semakin tak paham aku
2013
0 Komentar:
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)