mencintaimu, seperti mencintai sebuah lelaguan yang kusuka
ada geletar apa didalam darah
berdebardebar memunculkan gairah
tentang kerinduan yang terpendam ingin bersua
kadang dirimu terlalu asing
dan dalam hati tak yakin
seperti mengejar layanglayang yang terputus oleh persaingan
kapan rindu berkesudahan ?
mungkin kamu memang layang-layang itu
yang terputus.. kukejar.. dan ingin kumainkan kembali..
mungkin rindu itu sendiri adalah jelmaan lain dari layang-layang..
ditarik ulur.. kadang muncul.. kadang menghilang
aku hanya ingin berucap kata sederhana saja
"pulangkah engkau malam ini?"
keping rindu yang kau titipkan kemarin senja
belum tuntas kurenda tanpa ada kau disini
kemana lagi aku akan berpulang bila bukan pada dekapan tanganmu?
dalam waktu-waktu aku terus saja sibuk menduga-duga
apakah telah kau bentangkan tanganmu lebar-lebar menyambutku pulang?
karena rindu yang bertepuk sebelah tangan seperti kesepian kan?
malam siap menyambut kepulanganmu
begitu sunyi sesunyi hutan belantara
cekam yang ada, mengganggu tidur pulasku
dengan tangan terbuka pula ku rengkuh keringatmu
begitu redam rerinduan yang kurenda
tenggelam dalam hangat pelukmu
dan hujan yang turun membasahi halaman
turut menyaksikan keheningan malam yang kita buat
malam yang sunyi, malam yang hangat
kita resapkan rerinduan dalam mimpi yang berpagutan
Karanganyar, 4 Desember 2011
*) Uchie (tegak) - Ekohm Abiyasa (miring)
Taken from my facebook.
ada geletar apa didalam darah
berdebardebar memunculkan gairah
tentang kerinduan yang terpendam ingin bersua
kadang dirimu terlalu asing
dan dalam hati tak yakin
seperti mengejar layanglayang yang terputus oleh persaingan
kapan rindu berkesudahan ?
mungkin kamu memang layang-layang itu
yang terputus.. kukejar.. dan ingin kumainkan kembali..
mungkin rindu itu sendiri adalah jelmaan lain dari layang-layang..
ditarik ulur.. kadang muncul.. kadang menghilang
aku hanya ingin berucap kata sederhana saja
"pulangkah engkau malam ini?"
keping rindu yang kau titipkan kemarin senja
belum tuntas kurenda tanpa ada kau disini
kemana lagi aku akan berpulang bila bukan pada dekapan tanganmu?
dalam waktu-waktu aku terus saja sibuk menduga-duga
apakah telah kau bentangkan tanganmu lebar-lebar menyambutku pulang?
karena rindu yang bertepuk sebelah tangan seperti kesepian kan?
malam siap menyambut kepulanganmu
begitu sunyi sesunyi hutan belantara
cekam yang ada, mengganggu tidur pulasku
dengan tangan terbuka pula ku rengkuh keringatmu
begitu redam rerinduan yang kurenda
tenggelam dalam hangat pelukmu
dan hujan yang turun membasahi halaman
turut menyaksikan keheningan malam yang kita buat
malam yang sunyi, malam yang hangat
kita resapkan rerinduan dalam mimpi yang berpagutan
Karanganyar, 4 Desember 2011
*) Uchie (tegak) - Ekohm Abiyasa (miring)
Taken from my facebook.
0 Komentar:
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)