Sebuah
tulisan yang secara komposisi baik (apapun komposisinya,
seeksperimental apapun) dapat meningkatkan kecerdasan, karena akan
meningkatkan kesadaran fonologis yang berhubungan
dengan kemampuan memahami sesuatu dan spatial reasoning yang berkaitan
dengan kemampuan berpikir.
Jika kalian terus-menerus mengonsumsi
tulisan-tulisan yang penuh diksi salah, word salad, rujak kata, kalimat-kalimat tak
bermakna, paragraf-paragraf yang inkoheren, dokumen yang tak kohesif, argumentasi-argumentasi yang kacau, penggambaran-penggambaran yang tak tepat, apa yang terjadi
dengan diri kalian?
Ya, kalian akan mengidap Vickyia (bukan "ism" atau
"sation" sebagaimana selama ini dibubuhkan pada fenomena Vicky yang
tentu merupakan ketakpahaman terhadap kasus tsb), thought dissorder.
Mau
menjadi idiot? Mau membiarkan anak-anak kalian jadi idiot?
Jadi
buku berbahaya, pertama-tama bukan masalah voice, suara, opini,
pendapat, nilai yang ditawarkan, tetapi bagaimana ia ditulis,
diaransemen.
* Nuruddin Asyhadie
0 Komentar:
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)