"Menulis vs. Pekerjaan Harian"

Wednesday, 19 June 2013

Menulis adalah sebuah profesi. Dari dulu sampai saat ini fakta itu belum berubah. Namun ada satu hal yang terkadang sulit dicerna oleh para calon penulis, bahwa profesi ini jarang sekali membuahkan hasil finansial yang memuaskan. Betul, menulis adalah profesi yang menyita waktu. Betul, menulis membutuhkan proses berpikir yang menyita energi. Dan oleh sebab itu konsep bahwa seorang penulis dianjurkan untuk tidak menyandarkan kebutuhan hidupnya dari hasil menulis bisa terkesan…well, kejam.

Nyatanya tidak sedikit penulis serius yang membagi waktunya antara pekerjaan (day job) dan profesi menulis. Tidak sedikit juga penulis serius dan legendaris yang terpaksa mencuri waktu-waktu absurd demi menyelesaikan novel dan cerita pendek mereka, baik itu lewat tengah malam atau beberapa jam sebelum matahari terbit. Dan dari sekian banyak penulis yang reputasinya telah dikukuhkan sebagai tokoh sastra dunia, tidak sedikit yang sempat melakukan pekerjaan serabutan demi melangsungkan hidup. Karena tidak semua buku yang ditulis laku keras di pasaran; dan kalau sudah begitu…tak ada pilihan kecuali banting setir.

Penasaran pekerjaan macam apa yang dilakukan para penulis ternama? Berikut daftar 10 penulis dan pekerjaan harian mereka.

1. Bram Stoker, penulis buku horor dan gotik berjudul ‘Dracula’, bekerja sebagai asisten produksi pertunjukkan teater.

2. Lewis Carroll, penulis buku ‘Alice in Wonderland’, bekerja sebagai ahli perpustakaan dan guru matematika.

3. T.S. Eliot, semasa hidupnya, sering digoda oleh teman-temannya karena memilih profesi yang sangat membosankan sebagai pegawai bank. Meski telah dikenal sebagai penyair serius dengan menerbitkan buku ‘The Waste Land’, ia tidak pernah melepaskan pekerjaan hariannya di bank.

4. Harper Lee, penulis buku ‘To Kill A Mockingbird’, bekerja sebagai agen tiket perjalanan.

5. John Steinbeck, seorang pemenang Nobel Sastra, dan penulis buku ‘Grapes of Wrath’, bekerja sebagai pemandu wisata.

6. Setelah menerbitkan novel pertamanya, Kurt Vonnegut, penulis novel ‘Slaughter House Five’, bekerja sebagai agen dealer mobil.

7. William Faulkner, juga pemenang Nobel Sastra, dan penulis buku ‘As I Lay Dying’, bekerja sebagai tukang pos di kampus universitas.

8. J.D. Salinger, penulis buku ‘Catcher in the Rye’, bekerja sebagai Entertainment Director di sebuah kapal pesiar.

9. Franz Kafka, penulis cerita ‘Metamorphosis’, bekerja sebagai Kepala Sekertaris Hukum di sebuah institusi asuransi pekerja.

10. Ernest Hemingway, penulis buku ‘For Whom The Bell Tolls’, bekerja sebagai reporter dan koresponden jurnal politik.

So … masih semangat nulis kan? 

Sumber Fiksi Lotus

0 Komentar:

Post a Comment

Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.

Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas