Suara-suara itu menakutiku. Aku tak berkutik memejam mata. Kepala pening tiap beban atau hal berat masuk dalam kepala ini.
Suara-suara itu masih suka mengusik keheningan malamku. Aku semakin takut. Berat rasanya menahan beban. Darimana suara itu bermuncul? Ah tidak begini kau memperdayaiku. Pergi sajalah, jangan ganggu aku.
Suara itu datang kembali. Disuatu malam. Siap menerkamku. Menelan bayang-bayangku. Perlahan. Kemudian melahap seluruh tubuhku.
"Dimana dirimu Tuhan?"
Jakal KM 14 Jogjakarta, 07 April 2012
*) Ekohm Abiyasa
*) Ekohm Abiyasa
0 Komentar:
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)