Poetry Battle: Menulis Rindu

Friday, 6 April 2012

aku menulis karena aku tak bisa lagi bicara padamu lewat suara
dan andai kau baca, kau akan tahu bagaimana aku menyimpanmu

aku menyimpan juga wajahmu
dibalik saku bajuku yang dingin
membeku kiranya menunggu musim beralih
semoga malam ini hujan
biar semakin erat kugenggam dan kupeluk rindu


ah!
andai kau tahu bagaimana aku menyimpan tapak-tapak kakimu yang tegas menginjak-injak sehalaman kenangan yang susah payah kutumbuhkan
karena tak ada lagi yang tersisa
kau melahap semuanya
 

biar kusimpan juga resahmu
dalam nadi yang terus berdenyut
sampai berhentinya senja dalam kidung biru
dan kujaga rindu yang bertebaran dalam ruang yang sesap kuhisap
meski menemu payah, kau tetap saja rajin menyimpan memori
dan kuharap harihari kian semerbak


Ruang Maya, 06 April 2012

*) Uchie (tegak) -  Ekohm Abiyasa (miring)

Diambil dari facebook

0 Komentar:

Post a Comment

Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.

Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas