Sumber gambar. |
Sumber gambar. |
bahari
mengombak waktu
pada senja hati
meriap ketir rindu
sepadan pada
genangan rindu
para kekasih
teh poci mengentalkan kalimat-kalimat
amin pada keindahan
rupa sunyi
di gigir bunyi
secangkir poci
mengeraskan mata
takjub pada karunia
melaut pelangi
di secangkirnya
mengurai detak para pelaut sunyi
rindu ini
tak'kan habis kusesap semalam
hadiah petualang
dari hujan
menumbuk waktu
setia pada kenangan
di ombak
puisi
2013-2014
rinduku berlayar
merunut riak bibir
; pantaimu
rindu-rindu
yang mengalir
mengekalkan ketir
; sunyi
rinduku geletar
sisa-sisa waktu meramu lampu
mengarsipkan hening terukir
; debur sunyi
2013-2014
pohon-pohon hitam
di hutan belukar
kematian burung-burung hantu
menjadi rahim
paling sunyi
seorang pejalan melangkah getir
reranting di kaki
suara desis dari bulan yang jatuh
dari hujan
yang kelewat anyir
berpayung puisi
secarik kenangan
di dahi
yang mulai rapuh
daun-daun menjelma
huruf-huruf
pejalan itu memanggulnya berkarung-karung
sebagai teman dan kekasih hidup
melekatkan
segala murung
Surakarta, 2013
hujan dan waktu tersedu
berkeliaran mengunduh rindu
di setiap keping sunyi
yang merambati tubuh
sekiranya waktu bisa digenggam
menyeduh teh panas atau kopi hitam
atas pahit dahaga malam
seorang anak pengembara mengusap wajah
dengan secawan do'a-do'a purba
dari mulut ibunya yang ia ikatkan
pada pinggangnya
Surakarta, 2013
*Dari Negeri Poci 5: Negeri Langit, Tegal 20-22 Juni 2014
https://www.facebook.com/notes/kosakatakita/ekohm-abiyasa-tegal-sepoci-sunyi-1/824319574259043
------------------------
http://serampaikata.blogspot.com/2014/05/153-nama-penyair-yang-karyanya-akan.html
http://serampaikata.blogspot.com/2014/06/foto-foto-pertemuan-penyair-dari-negeri.html
mengombak waktu
pada senja hati
meriap ketir rindu
sepadan pada
genangan rindu
para kekasih
teh poci mengentalkan kalimat-kalimat
amin pada keindahan
rupa sunyi
di gigir bunyi
secangkir poci
mengeraskan mata
takjub pada karunia
melaut pelangi
di secangkirnya
mengurai detak para pelaut sunyi
rindu ini
tak'kan habis kusesap semalam
hadiah petualang
dari hujan
menumbuk waktu
setia pada kenangan
di ombak
puisi
2013-2014
Tegal, Sepoci Sunyi #2
merunut riak bibir
; pantaimu
rindu-rindu
yang mengalir
mengekalkan ketir
; sunyi
rinduku geletar
sisa-sisa waktu meramu lampu
mengarsipkan hening terukir
; debur sunyi
2013-2014
Hutan Imajinasi
di hutan belukar
kematian burung-burung hantu
menjadi rahim
paling sunyi
seorang pejalan melangkah getir
reranting di kaki
suara desis dari bulan yang jatuh
dari hujan
yang kelewat anyir
berpayung puisi
secarik kenangan
di dahi
yang mulai rapuh
daun-daun menjelma
huruf-huruf
pejalan itu memanggulnya berkarung-karung
sebagai teman dan kekasih hidup
melekatkan
segala murung
Surakarta, 2013
Almanak Hujan
berkeliaran mengunduh rindu
di setiap keping sunyi
yang merambati tubuh
sekiranya waktu bisa digenggam
menyeduh teh panas atau kopi hitam
atas pahit dahaga malam
seorang anak pengembara mengusap wajah
dengan secawan do'a-do'a purba
dari mulut ibunya yang ia ikatkan
pada pinggangnya
Surakarta, 2013
*Dari Negeri Poci 5: Negeri Langit, Tegal 20-22 Juni 2014
https://www.facebook.com/notes/kosakatakita/ekohm-abiyasa-tegal-sepoci-sunyi-1/824319574259043
------------------------
http://serampaikata.blogspot.com/2014/05/153-nama-penyair-yang-karyanya-akan.html
http://serampaikata.blogspot.com/2014/06/foto-foto-pertemuan-penyair-dari-negeri.html
1 Komentar:
o3fgoorc
sight care
glucotrust official website
kamagra
cialis 5 mg al
cialis 20 mg eczane
viagra eczane
cialis 100 mg resmi satış sitesi
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)