Foto-foto dan Publikasi Pertemuan Penyair Dari Negeri Poci 5: Negeri Langit, Tegal 20-22 Juni 2014

Monday, 30 June 2014

Dok. Herman Syahara Link-link foto: - Facebook Herman Syahara - Facebook Abah DAM. - Facebook Abah DAM lagi - Facebook Endang Supriyadi - Facebook Windu Mandela (lumayan lengkap) - Facebook Metallia  - Yang terselip DNP5 (dok. Herman Syahara) - Facebook Bontot Sukandar - Bincang puisi (dok. Herman Syahara) - Ekspresi Penyair DNP5 (dok. Herman Syahara) - Ekspresi Enam Penyair Wanita...
Selengkapnya: Foto-foto dan Publikasi Pertemuan Penyair Dari Negeri Poci 5: Negeri Langit, Tegal 20-22 Juni 2014

Empat Puisiku di Antologi Puisi "Dari Negeri Poci 5: Negeri Langit"

Friday, 27 June 2014

Sumber gambar. Sumber gambar. Tegal, Sepoci Sunyi #1 bahari mengombak waktu pada senja hati meriap ketir rindu sepadan pada genangan rindu para kekasih teh poci mengentalkan kalimat-kalimat amin pada keindahan rupa sunyi di gigir bunyi secangkir poci mengeraskan mata takjub pada karunia melaut pelangi di secangkirnya mengurai detak para pelaut sunyi rindu ini tak'kan habis kusesap...
Selengkapnya: Empat Puisiku di Antologi Puisi "Dari Negeri Poci 5: Negeri Langit"

Surealisme dan Sejarahnya yang Romantis

Thursday, 26 June 2014

I. PENGENALAN Surealisme, adalah sebuah aliran seni dan kesusastraan yang menjelajahi dan merayakan alam mimpi dan pikiran bawah sadar melalui penciptaan karya visual, puisi, dan film. Surealisme diluncurkan secara resmi di Paris, Perancis, pada tahun 1924, ketika penulis Perancis Andre Breton menulis manifesto pertama surealisme, mengguratkan ambisi-ambisi akan kelahiran gerakan baru....
Selengkapnya: Surealisme dan Sejarahnya yang Romantis

Apresiasi Sastra dan Karakter Bangsa

Oleh: Kalis Mardi Asih Moral atau karakter adalah unsur isi yang tak dapat dipisahkan dari karya sastra. Karya sastra adalah karya estetis yang memiliki fungsi untuk menghibur serta memberi kenikmatan emosional dan intelektual. Pandangan Aristoteles mengenai teori mimetic menyatakan dalam proses penciptaan sastrawan tidak semata-mata meniru kenyataan, melainkan sekaligus menciptakan sebuah ”dunia” dengan kekuatan kreativitasnya. Aristoteles memandang sastra sebagai sesuatu yang tinggi dan filosofis, bahkan mempunyai nilai lebih tinggi...
Selengkapnya: Apresiasi Sastra dan Karakter Bangsa

Pertemuan Penyair Asia Tenggara dan Peluncuran Antologi Puisi Lentera Sastra II

Tuesday, 10 June 2014

Keberadaan kesusastraan di tengah kehidupan masyarakat memiliki peranan yang sangat penting. Tidak saja dikarenakan kesusastraan dapat dijadikan indikator pengukuran nilai-nilai sosio-kultural, sosio-politik bahkan para ranah transenden sekalipun, melainkan dapat juga dijadikan sebagai cerminan  peradaban manusia. Sebut saja, penandaan masa prasejarah dan sejarah diberlakukan melalui penemuan...
Selengkapnya: Pertemuan Penyair Asia Tenggara dan Peluncuran Antologi Puisi Lentera Sastra II

Puisi Aji Ramadhan, Kompas, 1 Juni 2014

Saturday, 7 June 2014

Monogram Dua Huruf Meski kau menuduhku sebagai penyamun, tetap aku berpaling darimu. Dan meski tujuan kita sama, aku mencoba pikiran kita bertolak belakang. Aku ingat, kau tiba-tiba bertanya padaku: “Jalan apa yang kau loncati. Bagaimana. Dan Apakah kau tak terjebak untuk mabuk? Kenapa?” Barangkali kau keliru merabai aku, jika aku ternyata dapat menjadi si buas yang sopan ketika mendung belum tercatat sebagai perih. Mungkin kau hanya membaca di sisi luarku, lalu menduga bahwa aku adalah si kecil yang berlindung di batu gelap sembari berdoa...
Selengkapnya: Puisi Aji Ramadhan, Kompas, 1 Juni 2014

Sastrawan Sejati, Tidak Takut Miskin

Friday, 6 June 2014

Sastrawan sejati berpikir dan bertindak dengan hati yang murni. Ia memahami kejayaan sebagai proses bersyukur. Ia memahami kejatuhan sebagai proses perbaikan diri. Ia akan lebih menghargai orang yang menganggapnya sebagai lawan tetapi bersikap tulus dan terus-terang daripada orang yang dianggapnya sebagai kawan yang bersikap manis di hadapan tetapi menghancurkan di belakang. Sastrawan sejati selalu melihat setiap persoalan dari berbagai sudut pandang, juga dari pandangan yang bertentangan; ia tidak pernah memutuskan sikap atas sesuatu...
Selengkapnya: Sastrawan Sejati, Tidak Takut Miskin

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas