*Scan menyusul
Menunggu Hujan
ada yang memanggil
sebuah aroma asing
aku mengunci kedua telinga
tercium pada gigil
dan rindu yang gagal
jam dinding berkata kepadaku
"kau sedang menunggu siapa?"
aku menunggu hujan
supaya hilang ingatan
dan aroma-aroma ini
22 Juli 2013
Keping Waktu
pada keping waktu ke sekian
kau tabur wajah bulan
hujan yang menuntun langkah kaki
pada almanak dan labirin kenakalan
kau berjalan; pada arah yang kita hafal
jalan sunyi menuju pulang matahari
14 Juli 2013
Ingatan
kau mengalirkan ingatan-ingatan hilang
ke muara air dukamu itu
mengendap di kepala
kemudian kau menghilang
menghilang lagi
huh!
Juli 2013
Diary Pedih
beberapa kalimat
di kertas-kertas putih
menyalin darah di tubuh
ada yang hilang
seruas rindu
di hati
malam yang tak usai merapikan catatan-catatan dosa
di lembah getir; dadaku
beberapa malam tumpas oleh kalimat-kalimat itu
masih berkisah tentang pedih
hidup dan sunyi
bersama sungai-sungai nafsu
awan tak pernah berhasil memburu
detik hujan malam-malamku
Surakarta, 11 Juli 2013
Benar-benar Gila
terkadang aku menjadi gila
mengatakan embun
itu salju
menyukai bunga
itu duri
menulis puisi
itu kematian
tidak,
aku benar-benar gila
Surakarta, September 2013
Menunggu Hujan
ada yang memanggil
sebuah aroma asing
aku mengunci kedua telinga
tercium pada gigil
dan rindu yang gagal
jam dinding berkata kepadaku
"kau sedang menunggu siapa?"
aku menunggu hujan
supaya hilang ingatan
dan aroma-aroma ini
22 Juli 2013
Keping Waktu
pada keping waktu ke sekian
kau tabur wajah bulan
hujan yang menuntun langkah kaki
pada almanak dan labirin kenakalan
kau berjalan; pada arah yang kita hafal
jalan sunyi menuju pulang matahari
14 Juli 2013
Ingatan
kau mengalirkan ingatan-ingatan hilang
ke muara air dukamu itu
mengendap di kepala
kemudian kau menghilang
menghilang lagi
huh!
Juli 2013
Diary Pedih
beberapa kalimat
di kertas-kertas putih
menyalin darah di tubuh
ada yang hilang
seruas rindu
di hati
malam yang tak usai merapikan catatan-catatan dosa
di lembah getir; dadaku
beberapa malam tumpas oleh kalimat-kalimat itu
masih berkisah tentang pedih
hidup dan sunyi
bersama sungai-sungai nafsu
awan tak pernah berhasil memburu
detik hujan malam-malamku
Surakarta, 11 Juli 2013
Benar-benar Gila
terkadang aku menjadi gila
mengatakan embun
itu salju
menyukai bunga
itu duri
menulis puisi
itu kematian
tidak,
aku benar-benar gila
Surakarta, September 2013
0 Komentar:
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)