Undangan Bergabung dalam Antologi Puisi "Dari Negeri Poci 5" | DL 28 Februari 2014

Friday, 27 September 2013

UNDANGAN BERGABUNG DALAM ANTOLOGI PUISI DARI NEGERI POCI 5 Komunitas Negeri Poci/ Radja Ketjil  mengajak dan mengundang para penyair --termasuk para alumnus penyair Dari Negeri Poci-- di seluruh Indonesia,  untuk ikut bergabung dalam sebuah antologi puisi DARI NEGERI POCI 5 yang direncanakan terbit pada 1 April 2014. Persyaratan umum: 1. Siapa saja, segala usia, pria-wanita, domisili...
Selengkapnya: Undangan Bergabung dalam Antologi Puisi "Dari Negeri Poci 5" | DL 28 Februari 2014

Tour Opera Batak "Perempuan di Pinggir Danau" (SUMUT - JAWA - JERMAN) 2013

Tuesday, 24 September 2013

Tour Opera Batak [SUMUT-JAWA-JERMAN] "Perempuan di Pinggir Danau" Karya/Sutradara: Lena Simanjuntak  Konsultan: Sutradara: Thompson Hs "Potongan Dialog: Ampuni kami penguasa bumi dan langit. Karena kami mencabik-cabik janji bersama untuk memelihara ciptaanmu.Seperti kesetiaan matahari terbit dari timur menyusuri bumi menabur cahaya dan mengundurkan diri di barat mempersilahkan rembulan...
Selengkapnya: Tour Opera Batak "Perempuan di Pinggir Danau" (SUMUT - JAWA - JERMAN) 2013

Tak Pernah Selesai: Penyair dan Puisi

Wednesday, 18 September 2013

Ada kegilaan yang dialami kebanyakan penggiat sastra era kekinian. Bermacam suara melambung ke mana-mana. Melambangkan betapa banyak yang terombang-ambing antara banyaknya pendapat dan diri kepenyairan.  Gila ‘karya’ memang layak diacungi jempol empat, tetapi jika gila wacana dan wahana? Ini yang repot tujuh turunan! Banyak persoalan sengaja dibuat-buat sehingga terkesan pelik dan mendelik. Padahal itu soal lembar kertas buram yang puluhan tahun sudah diasingkan ke tong sampah. Tetapi memang para pemulung sampah selalu punya cara...
Selengkapnya: Tak Pernah Selesai: Penyair dan Puisi

Narasi dan Substansi

Tuesday, 17 September 2013

Oleh Beni Setia DALAM imajinasi Mashuri, puisi itu gentayangan dan berseliweran di luar serta di dalam dirinya, dan meski si penyair ingin menjelma-kannya dalam teks, puisi itu tak pernah mau dihadirkan. Kecuali batin si penyair digetarkannya, karena pada dasarnya substansi (puisi) itu sendiri akan merasuki kepekaan penyair terpilih, yang dipilih buat mengongkritkan sosoknya. Persis seperti dikatakannya pada "Pengakuan Penyair Jadi-jadian", kata pengantar bagi kumpulan puisi terbarunya, Munajat Buaya Darat-Gress Publishing, Yogya, 2013....
Selengkapnya: Narasi dan Substansi

Resensi Malam Sekopi Sunyi; Puisi Tentang Kopi dan Malam oleh Yuditeha di Solopos, edisi 08 September 2013

Sunday, 8 September 2013

Puisi Tentang Kopi dan Malam Judul : Malam Sekopi Sunyi (Kumpulan Puisi) Penulis : Ekohm Abiyasa Penerbit : Mozaik Indie Publisher, Malang Cetakan/tahun : I/2013 Halaman : 90 halaman Yuditeha,  Aktif di Sastra Alit Surakarta Postingan serupa di Malam Sekopi Sunyi. ...
Selengkapnya: Resensi Malam Sekopi Sunyi; Puisi Tentang Kopi dan Malam oleh Yuditeha di Solopos, edisi 08 September 2013

(Esai) Sastra Kelautan di Tengah Materialisasi Budaya oleh Riki Dhamparan Putra

Friday, 6 September 2013

Senin, 25 Agustus 2013 | BP Sekapur Sirihpinang dari Loteng Sastra Kelautan di Tengah Materialisasi Budaya SETELAH KUPANG yang terasa makin bergairah beberapa tahun belakangan, kini matahari sastra mulai bersinar di Flores Timur. Itulah yang bisa dikatakan selepas mengikuti Temu Sastrawan Indonesia Timur (TSIT) selama tiga hari di Larantuka, 8 – 10 Juni 2013 lalu. Seperti judulnya, kegiatan ini memang dimaksudkan untuk menjdi ajang sharing dan silaturahmi kalangan sastra yang berdiam di kawasan Indonesia bagian Timur. Sayang sekali karena...
Selengkapnya: (Esai) Sastra Kelautan di Tengah Materialisasi Budaya oleh Riki Dhamparan Putra

Enam Puisi Ekohm Abiyasa di Minggu Pagi, edisi Minggu V Agustus 2013

Sunday, 1 September 2013

Jalan Kaliurang; Merapi Membaca Puisi seorang kawan berkabar padaku tentang cerita keberhasilan menaklukkan merapi sungguhkah? aku terheran sepertinya kamu berhasil menjadi gie pada gunung yang lain pada masa yang lain seorang mahasiswa berjalan pada ketinggian membawa mimpi-mimpi tersembunyi kapan kau akan mendaki lagi? aku akan menaburkan mimpi-mimpi di kawah merapi menanam puisi pada api atau...
Selengkapnya: Enam Puisi Ekohm Abiyasa di Minggu Pagi, edisi Minggu V Agustus 2013

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas