I Ketut Suweca
Mari kita perhatikan tiga contoh paragraf penutup berikut ini:
Sumber http://economist-suweca.blogspot.com/2012/01/penutup-artikel-bergaya-menggugah.html
Seperti halnya kalimat-kalimat pembuka atau lead, penutup atau ending
sebuah artikel pun seyogianya memiliki gaya menggugah. Kalau paragraf
pertama diharapkan mendorong pembaca agar tertarik dan lanjut membaca
tulisan itu, maka paragraf penutup dimaksudkan agar pembaca terkesan.
Lantas bagaimana paragraf penutup sebuah artikel yang memiliki daya gugah?
Mari kita perhatikan tiga contoh paragraf penutup berikut ini:
1. “Mahasiswa
tak perlu dipandang sebagai juru selamat atau ratu adil yang
kedatangannya perlu dinantikan. Mahasiswa juga tidak perlu dipandang
eksklusif sehingga harus selalu berjuang sendirian. Mari berkolaborasi
untuk Indonesia yang lebih baik” ( Okki Sutanto, Mahasiswa dan Kolaborasi, Kompas, Selasa, 27 Desember 2011, hal. 7).
2. “Ijinkan
penulis mengakhiri tulisan ini dengan puisi Cesaire yang dikutip Frantz
Fanon (2000:65): Namaku sakit hati/nama baptisku pengkhianat/statusku
pemberontak/usiaku seusia batu/rasku ras manusia/agamaku persaudaraan”.
(Fajar Riza Ul Haq, Bakar Diri dalam Demokrasi SBY, Kompas, Selasa, 20 Desember 2011, hal. 6).
3. “Sebagai
penutup, marilah kita renungkan apa yang sebenarnya kita dapatkan dari
hidup ini. Bukankah kita datang ke dunia dalam kondisi telanjang?
Bukankah kita meninggalkan dunia ini hanya dengan membawa selembar kain
putih? Jadi, hanya itukah keuntungan yang kita peroleh sepanjang hidup
di dunia?” (Arvan Pradiansyah, Untuk Selembar Kain Putih, Majalah Swasembada, Edisi 1-14 Februari 2007, hal. 126).
Paragraf
penutup pada intinya merupakan kesimpulan dari keseluruhan uraian yang
dipaparkan sebelumnya. Kalimatnya menggugah dan benar-benar pilihan.
Acapkali ditambahkan dengan kata-kata mutiara, ajakan, pertanyaan,
saran, renungan, atau harapan.
Nah, bagaimana dengan penutup artikel yang Anda ciptakan?
Sumber http://economist-suweca.blogspot.com/2012/01/penutup-artikel-bergaya-menggugah.html
0 Komentar:
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)