Dalam arti aslinya, diksi merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi
oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, diksi digambarkan dengan
enunsiasi kata (kejelasan dalam berbicara) sehingga setiap kata dapat
didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya.
Arti ini lebih memperhatikan pengucapan dan intonasi. Analisis diksi
secara literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi
dan karakterisasi. Contohnya penggunaan kata-kata yang berhubungan dgn
gerakan fisik menggambarkan karakter aktif. Sementara penggunaan
kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan karakter yang
introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap pemilihan kata dan
sintaksis (ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat kalimat).
Diksi terdiri dari lima elemen. Ke lima itu adalah;
Diksi terdiri dari lima elemen. Ke lima itu adalah;
- Fonem, adalah kesatuan bunyi yg terkecil dan bunyi ujaran yang membedakan arti secara rinci.
- Silabel, adalah unit pembentuk kata yang tersusun dari satu fonem atau urutan fonem. Silabel sering dianggap sebagai unit pembangun fonologis kata karena dapat memengaruhi ritme dan artikulasi suatu kata.
- Konjungsi, yaitu kata sambung. Konjungsi berkoordinasi (dan), Konjungsi subordinat (karena).
- Nomina atau disebut juga kata benda. Adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
- Verba atau kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, atau pengertian dinamis lainnya.
- Infleksi. Yaitu perubahan bentuk kata (dalam bahasa fleksi) yang menunjukkan berbagai hubungan gramatikal (seperti deklinasi nomina, pronomina, adjective, dan konjugasi verba).
Demikian sedikit penjelasan dari kami mengenai "diksi". Semoga bermanfaat.
Sumber http://majelissastramadiun.blogspot.com/2011/12/pengertian-diksi.html
0 Komentar:
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)