Sajak-sajak Chairil Anwar

Saturday, 29 December 2007

AKU Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Maret 1943 PENERIMAAN Kalau kau mau kuterima kau kembali Dengan...
Selengkapnya: Sajak-sajak Chairil Anwar

Puisi-puisi Cinta Chairil Anwar yang Menggetarkan

Oleh Tjahjono Widarmanto Memperbincangkan kesusastraan Indonesia, mustahil tanpa menyebut sosok Chairil Anwar. Namanya menjadi bagian tak terpisahkan bagi terbentuknya identitas kesusastraan Indonesia, khususnya identitas sastra puisi Indonesia. Sampai sekarang namanya menjadi mitos dan paling banyak diperbincangkan dalam khazanah sastra Indonesia. Ialah yang dianggap meletakkan dasar perpuisian modern Indonesia, yang mengembangkan estetika Indonesia modern dengan bentuk yang ekspresif, liar, berani, dan tak beraturan. Membicarakan puisi-puisi...
Selengkapnya: Puisi-puisi Cinta Chairil Anwar yang Menggetarkan

Dengar (Solopos, 2006)

Dimuat Solopos, 2006 jangan biarkan hati melapuk tinggalkan diriku biarkan merayu kau buat goresan yang belum jadi lalu tersentak matamu mulai redup ingatkan diriku terkenanglah dia tak ingin ku ulang lagi tentang masalahku-tentang semua dengar !inikah hati yang rapuhmendengar risaunya bulanmenyayat sang panas jangan biarkan, otak mulai meredam tinggalkan masalah dahulu senyum yang lupa terbawa entah kemana ? biarkan diriku mengingat yang hilang-tentang dia dengar ! mata memendam gunungnya rindu daundaun...
Selengkapnya: Dengar (Solopos, 2006)

Aku Belum Tahu (Solopos, 2006)

Dimuat Solopos, 2006 seteguk rasa aku berikan  siapa gadis dibalik ruang?  menggetarkan jala pandang  nantikan sua  :secerah rupa senyum mengembang  serasa lembut sentuhan banyu  merayurayu mencemaskanku  :untuk siapa ?  aduhai kawan dia tercipta tapi siapa yang belum  tahu disini menanti ragu  segera usai perjalanan itu  :walau sedetik ada yang rupa setelah daundaun berguguran  menyapu keraguan  ada seteguk rasa yang tertukar Karanganyar, 0811...
Selengkapnya: Aku Belum Tahu (Solopos, 2006)

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas