(GRATIS) UNDANGAN NEGERI POCI 6: NEGERI LAUT Jadilah bagian dari penyair!

Wednesday, 21 January 2015

Komunitas Negeri Poci/ Radja Ketjil mengundang para Penyair—termasuk alumnus penyair Dari Negeri Poci—di seluruh Nusantara, untuk ikut bergabung dalam sebuah antologi puisi Dari Negeri Poci 6yang direncanakan terbit pada 15 Agustus 2015. 

Dari Negeri Poci, adalah serial antologi puisi yang diterbitkan sejak tahun 1993, yang menghimpun dan memotret karya-karya puisi para penyair Indonesia mutakhir secara lintas generasi, lintas gender dan genre.

Persyaratan umum:
1. Siapa saja, segala usia, baik pria maupun perempuan, berdomisili di mana saja
2. Para penyair dipersilakan mengirim sebanyak 10 (sepuluh) puisi, beserta foto dan biodata terbaru, alamat, e-mail, dan nomor telepon untuk memudahkan komunikasi
3. Foto, biodata, alamat, no telepon/HP, email ditulis dalam lembar tersendiri/terpisah
4. Nama penyair dan 10 judul puisi ditulis dalam huruf besar
5. Cantumkan nama penyair di setiap puisi
6. Salah satu puisi bertema maritim/kelautan/bahari. Lainnya bertema bebas.
7. Panjang setiap puisi maksimal 40 baris (atau cukup dicetak 1 halaman dalam buku)
8. Puisi harus karya terbaru tahun 2014 – 2015 dan  tidak/ belum pernah dimuat dalam media sosial/massa mana pun.
9. Kesepuluh puisi ditulis dalam lembaran, tidak dipisah-pisah
10. Silakan kirim karya terbaik Anda, ke email: antologidnp6@gmail.com, mulai 1 Januari 2015  dan paling lambat sudah harus diterima pada 31 April 2015
11. Tidak diadakan surat-menyurat atau pun kontak lainnya.

Lain-lain:
1. Puisi-puisi yang masuk akan diseleksi oleh tim kurator/ editor yang ditunjuk.
2. Tidak ada pungutan apa pun bagi keikutsertaan dalam antologi ini, termasuk bagi mereka yang puisinya terpilih.
3.Mengingat penerbitan buku ini tidak untuk keperluan komersial, para penyair yang karyanya dimuat, tidak memperoleh honorarium/royalti.
4. Setiap penyair yang karyanya terpilih dan dimuat akan mendapat  1 (satu) eks. buku sebagai nomor bukti.
5. Buku puisi akan diberikan kepada setiap penyair yang hadir pada acara peluncuran buku Negeri Laut, 15 Agustus 2015 di Tegal, Jawa Tengah
6.Bagi  penyair yang tidak hadir, nomor bukti akan dikirimkan melalui jasa ekspedisi Pos Indonesia atau Tiki, atau JNE dengan mengganti ongkos kirim sebanyak Rp 50.000, per buku.

Salam sastra!

Prof. Dr. Prijono Tjiptoherijanto
Komunitas Radja Ketjil/Komunitas Negeri Poci

Panitia Penerbitan:
Prof. Hendrawan Supratikno,
Prof. Prijono Tjiptoherijanto,
dr. Handrawan Nadesul,
Adri Darmadji Woko
Kurniawan Junaedhie


PS: Antologi Negeri Laut (Dari Negeri Poci 6) adalah kelanjutan dari:
-          Negeri Langit (Dari Negeri Poci 5, 153  Penyair, Ed. Adri Darmadji Woko dan  Kurniawan Junaedhie, 2014)
-          Negeri Abal-Abal (Dari Negeri Poci 4, 99 Penyair, Ed. Adri Darmadji Woko dan Kurniawan Junaedhie, 2013)
-          Dari Negeri Poci 3 (Ed. Adri Darmadji Woko, Handrawan Nadesul, dan Kurniawan Junaedhie,  49 Penyair, 1996)
-          Dari Negeri Poci 2 (Ed. F. Rahardi, 45 Penyair, 1994)
-          Dari Negeri Poci (1993, 12 Penyair)

Undangan ini terbuka untuk umum!

Sumber: Facebook Penerbit Kosakatakita.
Selengkapnya: (GRATIS) UNDANGAN NEGERI POCI 6: NEGERI LAUT Jadilah bagian dari penyair!

Dua Puisi di Halaman Sastra Kalimalang Radar Bekasi (Sabtu, 17/01/15)

Saturday, 17 January 2015

Mencuri Lupa

setiap salju yang kuranggaskan
mencukil satu persatu lubang ingatan
menguburnya ke dalam lembah gelap

salju itu mencair
sebelum jingga waktu mengupasnya
aku lebih dulu menggugurkan pelangi
yang bertengger di kepala

setiap hujan yang kutampung
menggigil subuh lebih lekas
ketimbang hangat matahari
menyeret embun-embun
aku lebih giat mencairkan kenangan
yang terbingkai celana usang

salju itu mencair
menggenangi kuburan musim
segenap warna tumpah
beberapa potong episode menjadi abu

Surakarta, 2013



Keping Waktu

pada keping waktu ke sekian
kautabur wajah bulan
hujan yang menuntun langkah kaki

pada almanak dan labirin kenakalan
kau berjalan; pada arah yang kita hafal
jalan sunyi menuju pulang matahari

2013

*foto capture koran oleh Aru.
Selengkapnya: Dua Puisi di Halaman Sastra Kalimalang Radar Bekasi (Sabtu, 17/01/15)

E-book Kumpulan Cerpen Koran Tempo, Kompas dan Jawa Pos 2014

Saturday, 10 January 2015

Alhamdulilah ada wartawan, penulis sekaligus redaktur yang budiman dan baik hati mengumpulkan cerpen-cerpen Koran Sastra Minggu. Big thanks buat bung Ilham Q Moehiddin

[Arsip] e-Book Kumpulan Cerpen Koran Tempo Minggu 2014
https://ilhamqmoehiddin.wordpress.com/2015/01/04/arsip-e-book-kumpulan-cerpen-koran-tempo-minggu-2014/

[Arsip] e-Book Kumpulan Cerpen Kompas 2014
https://ilhamqmoehiddin.wordpress.com/2015/01/05/arsip-e-book-kumpulan-cerpen-kompas-2014/

[Arsip] e-Book Kumpulan Cerpen Jawa Pos 2014
https://ilhamqmoehiddin.wordpress.com/2015/02/15/arsip-e-book-kumpulan-cerpen-jawa-pos-2014/

Arsip e-Book kumcerpen lain:
http://theindonesianwriters.wordpress.com
Selengkapnya: E-book Kumpulan Cerpen Koran Tempo, Kompas dan Jawa Pos 2014

Puisi Ekohm Abiyasa di Indonesian Poetry Battle on Facebook #5

Thursday, 1 January 2015

photo courtesy of Youtube.com
Copyrights goes to Charles Bowers. Facebook Sartika Dian Nuraini.
Ajari Aku

tuhan, ajari aku
merasai sepi
menuntaskan nyeri
menenggelamkan rasa takut ini
keheningan selalu
memburu mataku!

2014

Versi bahasa Inggris
Teach Me

god, teach me
to feel empty
to resolve the pain
to submerge this fear
serene is always
chasing my eyes!

2014

Sumber: https://indonesianliterarycollective.wordpress.com/2014/12/30/indonesian-poetry-battle-on-facebook-5-winners/

Baca juga, https://indonesianliterarycollective.wordpress.com/2014/12/30/penulis-dan-karya-indonesian-poetry-battle-on-facebook-5/
Selengkapnya: Puisi Ekohm Abiyasa di Indonesian Poetry Battle on Facebook #5

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas