Puisi-puisi yang Dimuat Solopos dan Radar Surabaya (Minggu, 13/07/2014)

Monday, 21 July 2014

SOLOPOS (3 puisi)

Mimpi Kabur

mimpi tertinggal di kepala semalam
awan-awan menghitam
menuruni lembah-lembah
dasar jiwa

sudah tenang
kausudahi igau
mantra-mantra pelipur
lalat-lalat hitam terbang
mengintai di semak kacau

batu terjal himpit mata-mata elang
pengintai yang kabur dari perang
tempat-tempat sembunyi

Karanganyar, Juni 2014



Negeri Para Anjing

berita-berita televisi
membikin kepala meledak
antara ironi
dan muak yang memuncak

seperti di pasar
janji-janji dan citra-citra positif ditebar-tebar
diobral-obral!

seperti harga daleman yang cuma
sepuluh ribu tiga!

ini 'negeri bohong!'*
bukan lagi tong kosong
mulut-mulut pembohong
tukang-tukang bohong

omong kosong!

begitu para anjing menggonggong

Surakarta, Mei 2014

* Puisi Jumari HS (Negeri Bohong)



Semadi

kudapati bayang tubuh seseorang
di bawah bangku kosong
sebuah ruang gelap begini!

sebuah arca keras berlumur asap-asap dupa
aku mengenalnya sebagai sejarah
yang tak bergerak dari tempatnya berdiam
selalu sepi dari percakapan
ramai-ramai nyamuk berusia abad-abad
dalam abjad-abjad usia purba

diriku masuk ke dalam kamar kosong
mengenali suara-Mu dalam heningku
di mana Kau akan tempatkan ruhku selanjutnya?
apakah hari-hari selalu sesal
menyerupai baiat-baiat do'a para pendosa

kudapati tubuhku melayang
bersama asap-asap dupa
ke langit-langit

Karanganyar, Juni 2014



RADAR SURABAYA (5 puisi)
http://radarsby.com/radarsurabaya%20pdf/6.pdf


Lubang Maut

air mengembara
di segenap pori-pori
lubang-lubang menemu matahari
dicuri angka-angka

tahun-tahun terlipat
pada sungai-sungai mengalir pucat kabisat

burung hantu selalu tahu
merayakan sepi

peluh-peluh menetes pada sebuah takdir
bernama laut

kabut-kabut ganjil membawa akhir
bernama maut!

Surakarta, April 2014



Balok Kayu dan Bulan

berapa lama
kau akan berdiam di halaman
kau mengasihiku sebagai bulan
bermata kosong

o,
bulan selalu bermimpi
berdiam rumah-rumah kayu

seperti pertapaan panjang
waktu yang tepat akan datang

maukah kau membuat rumah?
ayolah, buatkan rumah
bagi mata yang bersinar ini
bulan merengek

tenanglah, bulan
kau akan dapatkan rumah yang sempurna
setelah purnama ketiga puluh

kemarilah
mengunjungi halaman ini
setelah purnama ketigapuluh!

Surakarta, April 2014



Korek Api

tubuh kami
terpenjara dalam buta mata-mata manusia
yang tidak di-manusia-kan

suara kami
adalah barisan desis derita
ujung nyala api

jiwa kami
adalah abu gerilya yang dibungkam mati
api revolusi!

Surakarta, April 2014



Daun Waktu

wajah-wajah kehilangan mimpi
kesunyian berlapis-lapis
mengikis usia terbujur menggaris

daun jati jatuh melipat terlipat
tanah dalam dekap irama rintik
lagu-lagu tak melulu romantik

merdu suara
gesekan reranting di lubang-lubang waktu
kian bisu, daun-daun kosong yang abadi

nasib terukir di dada
dengan warna yang selalu sama
tanda selalu berputar
mengarungi siklus langkah-langkah belukar

garis-garis tuhan berpencar
di telapak tangan
sebagai muram silsilah batang
dan akar-akar

daun-daun selalu jatuh
di kening mimpi menghunus nafsu
serupa gugus bintang di langit hati yang tandus

Surakarta, April 2014



Kanvas

sedianya kau akan melukis
matahari tenggelam di kepalaku

aku selembar kanvas putih yang tak lagi
cemerlang dari sebuah waktu yang hilang
retak dan terbakar

sedianya kau akan melukisnya
dengan satu warna; jingga!

Surakarta, April 2014


Posting di Facebook: https://www.facebook.com/notes/ekohm-abiyasa/puisi-puisi-yang-dimuat-solopos-dan-radar-surabaya-minggu-13072014/755111947872873

0 Komentar:

Post a Comment

Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.

Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas