Pengertian Esai
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut
esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan
formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk
sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya.
Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan
semua persyaratan penulisan.
Kata "essay" berasal dari bahasa Prancis, essai, artinya mencoba atau
berusaha (a try or attempt). Esai adalah sebuah upaya mengkomunikasikan
informasi, opini, atau perasaan, dan biasanya menyajikan argumen tentang
sebuah topik (infoplease.com). Definisinya, esai adalah tulisan pendek
yang biasanya berisi pandangan penulis tentang subjek tertentu.
Secara lughawi atau bahasa (Inggris), esai (essay) artinya (1) karangan,
esei (sastra) dan (2) skripsi. Sebagai kata kerja (verb), essay artinya
mencoba, berusaha. We essayed a crossing of the river without success;
Kami mencoba menyeberangi sungai itu tanpa hasil.
Dalam konteks akademis, esai diartikan sebagai komposisi prosa singkat
yang mengekspresikan opini penulis tentang subjek tertentu. Struktur
tulisan atau sistematika penulisannya dibagi menjadi tiga bagian:
pendahuluan (berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi),
subjek bahasan dan pengantar tentang subjek), tubuh atau isi/pembahasan
(menyajikan seluruh informasi tentang subjek), dan penutup berupa
kesimpulan (konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan
kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa
observasi tentang subjek).
Bentuk esai dalam konteks akademis itu dikenal sebagai “esai formal”
yang sering dipergunakan para pelajar, mahasiswa, dan peneliti untuk
mengerjakan tugas-tugasnya. Esai formal sifatnya “serius”, berbobot,
logis, dan lebih panjang.
Kata “essay” berasal dari bahasa Prancis, essai, artinya mencoba atau
berusaha (a try or attempt). Esai adalah sebuah upaya mengkomunikasikan
informasi, opini, atau perasaan, dan biasanya menyajikan argumen tentang
sebuah topik (infoplease.com). Definisinya, esai adalah tulisan pendek
yang biasanya berisi pandangan penulis tentang subjek tertentu.
Dalam konteks jurnalistik, esai adalah tulisan yang berisi tinjauan
atau bahasan suatu topik yang sama sekali mungkin tidak ada hubungan
dengan berita atau peristiwa. Di dunia sastra atau seni, esai adalah
karya sastra berupa tulisan pendek berisi tinjauan subjektif penulisnya
atas suatu masalah di bidang kesusastraan dan kesenian. Dengan kalimat
lain, esai adalah tulisan berisi ulasan tentang sebuah karya sastra dan
seni.
Jenis-Jenis Esai
Sedikitnya ada tiga jenis esai, yakni yang bersifat narastif, deskriptif, dan persuasif.
1. Esai Naratif (Narrative Essays) menceritakan sebuah kisah atau
cerita, misalnya tentang pengalaman atau peristiwa masa lalu, kejadian
atau peristiwa yang baru saja terjadi/sedang terjadi, bisa juga tentang
sesuatu yang terjadi kepada orang lain. Esai Naratif menggambarkan
suatu ide dengan cara bertutur. Kejadian yang diceritakan biasanya
disajikan sesuai urutan waktu (kronologis).
2. Esai Deskriptif (Descriptive Essays) menggambarkan orang, tempat,
atau sesuatu sejelas dan sedetil mungkin sehingga pembaca dengan mudah
membentuk “gambar mental” (mental picture) tentang apa yang ditulis.
Esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang,
tempat, atau benda.
3. Esai Persuasif (Persuasive Essay) meyakinkan pembaca untuk
menyetujui sudut pandang penulis tentang sesuatu atau menerima
rekomendasi penulisnya untuk melakukan sesuatu. Ringkasnya, esai jenis
ketiga ini berisi ajakan atau seruan. Esai ini berusaha mengubah
perilaku pembaca atau memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam suatu
aksi/tindakan (call for action). Esai ini dapat menyatakan suatu emosi
atau tampak emosional.
Tipe-tipe Esai
Ada enam tipe esai, yaitu :
• Esai deskriptif.
Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa
saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan
sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
• Esai tajuk.
Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan
majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan
pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan
isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut
membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan
nama penulis.
• Esai cukilan watak.
Esai ini memperbolehkan seorang penulis
membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada
para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap
penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak
menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari
kehidupan dan watak pribadi tersebut.
• Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak.
Akan tetapi esai
pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri.
Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada
saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir
tentang dirinya sendiri.
• Esai reflektif.
Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada
serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan
hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya
kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini
ditujukan kepada para cendekiawan.
• Esai kritik.
Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian
tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater,
kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional,
pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer.
Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan
penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut
kritik sastra.
Ciri-ciri Esai
1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa
ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis
lain.
4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan
menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih
aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak
utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat
penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus
mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di
awang-awang.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai
dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal
dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang
kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada
pembaca.
Link http://sunarno5.wordpress.com dan http://arsitek-peradaban.abatasa.com
Baca juga http://pelitaku.sabda.org/apakah_esai_itu dan http://id.wikipedia.org/wiki/Esai
Baca juga http://pelitaku.sabda.org/apakah_esai_itu dan http://id.wikipedia.org/wiki/Esai
Pict from here.
0 Komentar:
Post a Comment
Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.
Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)