Fiksimini: Memancing

Tuesday 29 April 2014

Aku, Ayah dan adik laki-lakiku pergi memancing di sebuah sungai. Sungai yang seringkali kudatangi untuk bermain dan mandi ketika siang mulai terik. Pukul sepuluh pagi.

Aku sering mendapat ikan daripada ayah dan adikku. Ayah berujar, entah apa. 

Kami kemudian menceburkan diri ke sungai yang dalamnya setinggi leherku. Kami berenang-renang. Tertawa dalam air. Bagaimana bisa? Wajah kami gembira. Terpukul oleh tangan, air-air sungai. Kami bermain air sampai puas. Kebahagian yang sederhana.

Matahari semakin menyengat. Seperti panas besi yang menempel di kulit.

Surakarta, April 2014

0 Komentar:

Post a Comment

Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.

Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas