Rindu Tak Bertepi (Seri Dokumentasi Sastra Antologi Puisi Pendhapa 14, Taman Budaya Jawa Tengah, 21 April 2012)

Tuesday 24 April 2012

: Murtidjono

/1/
dipelupuk pantaimu mengalir rindu
sampai ke hati
berpasir mutiara berkilaukilau
menghujam hasrat seteguk mimpi

sepasang senyum berpaut ke hulu
menyampaikan kegelisahan yang tertahan
sepasang angsa berpagutan berputarputar di danau
menyulam rindu yang berkesudahan

/2/
sepucuk sunyi
di beranda hati
memungut sisa rindu
yang hitam sehitam kopi

terlukis seraut wajahmu
geletar rindu di dada ini
sampai dikedalaman matamu
dimalam begini kabut mencabuti poripori

begitu gigil rindu tak bertepi
 
/3/
mengental rindu
untuk sepucuk senja yang selalu kunanti
nyanyiannyanyian merdu dari hati
segenap persembahan puisi dan tari
adalah refleksi diri
atas kegelisahan dan kepuasan batin
o, aku berdiri diatas matahari
seorang berkata lantang sambil memegang kertas bertulis penderitaan

musim telah beralih
ini rindu semakin mengikat diri
dan namamu terpaut dalam mimpimimpi sunyi
di dinding sanubari

Jakal KM 14 Jogja, 26 Februari 2012

0 Komentar:

Post a Comment

Bila tertarik ingin berkomentar, memberi kritik maupun saran, silakan ketik komentar Anda di bawah ini.

Salam SABUDI (Sastra Budaya Indonesia)

 
 
 

Postingan Terbaru

Komentar Terbaru

Recent Comments Widget

Trafik

Total Dilihat

 
Kembali ke atas